Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Laura Basuki dan Happy Salma Kesulitan Berbahasa Sunda di Before, Now & Then

Laura Basuki dan Happy Salma sempat kesulitan dalam berdialog Bahasa Sunda di sepanjang film Before, Now & Then (Nana).

24 Januari 2022 | 13.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Poster film Before, Now & Then. Foto: Instagram Kamila Andini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Laura Basuki dan Happy Salma bertemu akting dalam film besutan Kamila Andini, Before, Now & Then (Nana). Berakting dalam film yang menggunakan Bahasa Sunda sepanjang film, rupanya baik Laura dan Happy sempat kesulitan dalam berdialog.

Meski pun mereka mendapatkan mentor untuk berbahasa Sunda, tetap saja Laura dan Happy Salma sempat kesulitan. Saat ditawari ikut casting, diberi sinopsis cerita, Laura mengaku langsung jatuh cinta. Tapi sempat minta tolong temannya mengajari Bahasa Sunda. ”Supaya pas casting tidak kaku-kaku banget,” ujar Laura saat konferensi pers film Nana, Jumat, 21 Januari 2022.

Ketika sudah diterima, para pemain mendapatkan mentor untuk melatih dialog mereka. Berperan sebagai Ima, salah satu simpanan suami Nana. Tak mau menyerah dengan Bahasa Sunda, Laura punya cara untuk berdialog.

“Pokoknya hapalin dulu bahasanya, aku sediain waktu berlatih tiga kali sehari, menghapal kalimat tanpa mentor,” ujar Laura. Ketika sudah hapal, kemudian bertemu mentor bahasanya, ia minta penjelasan kata-kata atau kalimatnya. Dengan begitu ia merasa lebih mudah.

Happy Salma semula percaya diri berbahasa Sunda dalam film ini. Berperan sebagai Nana, perempuan desa yang sederhana. Tapi ternyata Happy kecele, yang dipakai adalah Bahasa Sunda lawasan. Dalam dialog, film ini menggunakan Bahasa Sunda lawas dengan merujuk setting film yang berlatar sejak 1960-an hingga 1980-an.

“Awalnya mikir enggak akan ada kendala, ternyata ya tetap sulit. Karena referensi bahasa saya tahun 1980-an di Sukabumi,” ujarnya.

Akhirnya Happy pun semangat berlatih dengan mentor dengan disiplin. Selain itu ia juga menambah perbendaharaan kata dengan mendengarkan lagu Cianjuran. Dengan film ini, kata Happy, ia menyadari bahwa bahasa daerah bukan halangan.

Ibnu Jamil dan Arawinda Kirana pun mengalami hal yang sama. Arawinda mengatakan tantangannya sama ketika ia berakting untuk film Yuni. Ia belajar Bahasa Sunda selama satu minggu untuk peran yang dilakoninya. Sementara Ibnu Jamil mengatakan dialog Bahasa Sunda ini memang menjadi tantangan, tapi ia juga merasakan tantangan berat lainnya dengan bahasa tubuh.

Film ini terseleksi dan akan bersaing dalam seksi kompetisi utama Berlinale pada 10-22 Februari 2022. Film ini menggunakan dialog Bahasa Sunda dan menggunakan sulih bahasa. Before, Now & Then (Nana) merupakan film periodik yang mengisahkan perjalanan hidup Nana pasca Kemerdekaan.

DIAN YULIASTUTI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus