Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Lawak rutin

Sutradara: hasmanan produksi: pt rapi film pemain: ateng, iskak, bagyo resensi oleh: salim said. (fl)

25 September 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ATENG SOK TAHU Cerita, Skenario, Sutradara: Hasmanan Produksi: PT Rapi Film. *** ATENG dan Iskak adalah modal utama membikin film ini. Kesan macam begini terlalu sulit dihindari selepas menyaksikan Ateng Sok Tahu. Cerita yang khusus dikarang untuk merangkai kesempatan melawak bagi Ateng dan Iskak plus Bagyo memang bukan tak ada. Tapi inilah jenis cerita yang telah terulang berkian kali dalam sejumlah film banyolan buatan Indonesia. Pokoknya begini itu yang mereka sebut cerita: si pelawak bekerja pada seorang tuan, lantaran kerjanya tidak beres maka dipecat. Pindah ke tempat kerja lain, tidak beres lagi, pecat lagi. Supaya cerita ada akhirnya, tentu suatu kali ada tuan atau nyonya yang merasa cocok dengan pekerjaan pelawak itu, dan cerita berakhir di sana. Maka jenis lawakan akan terus beralih dari satu tempat kerja ke tempat kerja lainnya. Seharusnya memang demikian. Dan Hasmanan bukannya tidak tahu soal tersebut. Bisa terlihat pada berbedanya bentuk lelucon pada bengkel mobil dengan lelucon di rumah S. Bagyo. Sayangnya, lelucon itu hanya berbeda dalam itu film, tapi tidak dengan film lain maupun dengan pekerjaan rutin para pelawak itu di luar film. Walhasil, maka muncul kembalilah Hasmanan yang dulu membikin serial Bing Slamet Setan Jalanan dan Bing Slamet Sibuk. Di sana Hasmanan tidak lebih dari koordinator yang jauh dari kesibukan sebagai seorang sutradara. Yang punya mau adalah para pelawak, dan kerja Hasmanan cuma bikin akur dengan kerja kamera. Dalam Ateng Sok Tahu, jelas pula ketidak-hadiran Hasmanan yang pernah membikin film Pemberang beberapa tahun silam. Ia terlalu baik kepada para pelawak dan produser, sehingga Ateng Sok Tahu bukan saja tidak ketahuan ujung pangkalnya, tapi juga penuh dengan klise-klise yang sudah dikenal oleh para penonton lewat panggung, layar tv maupun sejumlah film banyolan buatan dalam negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus