Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Wes said setori

Sutradara: syumanjaya produksi: pt matari film & pt artis jaya film pemain: achmad albar,rini s bono, dll resensi oleh: salim said. (fl)

25 September 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LAILA MAJENUN Cerita, Skenario dan Sutradara: drs Syuman Djaya Produksi: PT Matari Film & PT Artis Jaya Film. *** FILM ini mengetengahkan suatu pertikaian antara dua kelompok gang yang dipimpin Anton (Achmad Albar) di satu pihak, dan Mahmud (Parto Tegal) di pihak lain. Maulana (Deddy Sutomo) salah seorang sahabat Anton jatuh cinta kepada Laila (Rini S. Bono), adik Mahmud. Percintaan ini dihalangi oleh Majid (Farouk Afero), tangan kanan Mahmud. Maulana dan Laila tidak memihak salah satu gang itu, bahkan berusaha mendamaikan mereka. Tidak salah memang, film ini amat mengingatkan kita pada karya Shakespeare, Romeo dan Juliet serta film West Side Story. Dan Sjuman Djaya mengakui kedua sumber itu sebagai cerita yang memberinya inspirasi. Tapi ini tidak lantas berarti bahwa hasil inspirasi dua karya besar itu juga ikut-ikutan jadi besar. Tragedi Laila dan Maulana itu dicoba dikisahkan dalam bentuk musikal, suatu keberanian yang memang patut juga dipujikan. Tapi pujian itu buat sementara harus berakhir pada keberanian itu saja, bukan pada hasilnya. Film Laila Majenun tidak jelas karakternya, musikal atau drama. Kalau karena nyanyi-nyanyian saja maka sebuah film disebut film musikal, maka sebagian besar film buatan Indonesia akhir-akhir ini terpaksa digolongkan sebagai film musikal. Dengan nyanyian serta gerak tari yang dihadirkan Sjuman dalam karya terbarunya itu, Laiia Majenun memang terasa sedikit aneh tapi dengan perkelahian yang realistis dan keras, darah, pisau, pistol dan darah yang berhamburan, ilusi musikal yang dicoba bangun oleh Sjuman akhirnya porak poranda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus