LAILA MAJENUN
Cerita, Skenario dan Sutradara: drs Syuman Djaya
Produksi: PT Matari Film & PT Artis Jaya Film.
***
FILM ini mengetengahkan suatu pertikaian antara dua kelompok
gang yang dipimpin Anton (Achmad Albar) di satu pihak, dan
Mahmud (Parto Tegal) di pihak lain. Maulana (Deddy Sutomo) salah
seorang sahabat Anton jatuh cinta kepada Laila (Rini S. Bono),
adik Mahmud. Percintaan ini dihalangi oleh Majid (Farouk Afero),
tangan kanan Mahmud. Maulana dan Laila tidak memihak salah satu
gang itu, bahkan berusaha mendamaikan mereka.
Tidak salah memang, film ini amat mengingatkan kita pada karya
Shakespeare, Romeo dan Juliet serta film West Side Story. Dan
Sjuman Djaya mengakui kedua sumber itu sebagai cerita yang
memberinya inspirasi. Tapi ini tidak lantas berarti bahwa hasil
inspirasi dua karya besar itu juga ikut-ikutan jadi besar.
Tragedi Laila dan Maulana itu dicoba dikisahkan dalam bentuk
musikal, suatu keberanian yang memang patut juga dipujikan.
Tapi pujian itu buat sementara harus berakhir pada keberanian
itu saja, bukan pada hasilnya. Film Laila Majenun tidak jelas
karakternya, musikal atau drama. Kalau karena nyanyi-nyanyian
saja maka sebuah film disebut film musikal, maka sebagian besar
film buatan Indonesia akhir-akhir ini terpaksa digolongkan
sebagai film musikal. Dengan nyanyian serta gerak tari yang
dihadirkan Sjuman dalam karya terbarunya itu, Laiia Majenun
memang terasa sedikit aneh tapi dengan perkelahian yang
realistis dan keras, darah, pisau, pistol dan darah yang
berhamburan, ilusi musikal yang dicoba bangun oleh Sjuman
akhirnya porak poranda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini