Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Umay Shahab kembali menghadirkan karya layar lebar berjudul Perayaan Mati Rasa, yang akan tayang di bioskop mulai 29 Januari mendatang. Digarap oleh rumah produksinya bersama Prilly Latuconsina, Sinemaku Pictures, film ini menjadi karya ketiganya sebagai sutradara setelah Kukira Kau Rumah (2021) dan Ketika Berhenti di Sini (2023).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Pemain Film Perayaan Mati Rasa Diumumkan, Ada Lukman Sardi, Dul Jaelani hingga Iqbaal Ramadhan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui Perayaan Mati Rasa, Umay ingin mengangkat cerita tentang keluarga, kehilangan, dan proses saling menguatkan. “Saya ingin bercerita lebih jujur. Cerita ini datang dari perasaan takut saya terhadap kehilangan orang tua,” kata Umay di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 23 Januari 2025.
Tak hanya menjadi sutradara, Umay ikut andil berakting dalam filmnya. Dengan adanya karakter Ian (diperankan Iqbaal Ramadhan) dan Uta (diperankan Umay), ia ingin menyampaikan perasaan kehilangan tersebut dari sudut pandang anak dan kakak-beradik, yang menghadapi konflik internal mereka. “Proses itu tidak mudah, tapi ada upaya untuk saling menguatkan ketika mereka hanya memiliki satu sama lain,” ujarnya menambahkan.
Berawal dari Lagu Perayaan Mati Rasa
Inspirasi cerita ini datang dari lagu berjudul ‘Perayaan Mati Rasa’ yang dipopulerkan Umay Shahab bersama Natania Karin pada 2023. Lagu tersebut sempat ramai digunakan di media sosial dan diminati banyak orang, hingga akhirnya menjadi ide dasar untuk menciptakan film dengan tema yang lebih personal.
Prilly Latuconsina, selaku Founder & CMO Sinemaku Pictures dalam kesempatan yang sama mengungkapkan, setelah berdiskusi bersama Umay dan Iqbaal akhirnya sepakat menjadikan topik cinta keluarga sebagai inti cerita. “Keluarga adalah support system utama, sebelum kita punya pasangan atau sahabat,” ucapnya.
Sebagai anak pertama, Prilly dan Umay berbagi perspektif tentang ekspektasi tinggi yang kerap membebani hubungan dengan orang tua. “Espektasi sebagai anak pertama sering membuat hubungan dengan orang tua jadi rumit,” kata kekasih Omara Esteghlal itu.
Kisah yang Relevan untuk Semua Anggota Keluarga
Film ini mengikuti perjalanan Ian Antono, seorang anak pertama yang bercita-cita menjadi musisi. Bersama grup musiknya, Midnight Serenade, Ian berjuang meraih mimpi meski harus berjarak dari keluarga. Namun, tragedi besar merenggut orang tuanya secara tiba-tiba. Ian yang kehilangan arah berusaha tetap tegar dengan mengubur emosinya hingga ia mati rasa.
Tak hanya menggambarkan konflik antara anak pertama dan kedua, film ini juga menyoroti bagaimana cinta keluarga bisa menjadi kekuatan. Dalam cerita, Ian dan Uta harus menghadapi tantangan bersama setelah kehilangan orang tua. Hubungan mereka yang sebelumnya renggang perlahan mencair ketika mereka menyadari pentingnya saling menguatkan. Selain Iqbaal dan Umay, film ini juga diramaikan oleh Devano Danendra, Dul Jaelani, Randy Danistha, dan aktor senior seperti Lukman Sardi, Tj Ruth, Donny Alamsyah, Dwi Sasono serta Unique Priscilla dan Priscilla Jamail.