Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Lucunya Milly & Mamet, Memang Bukan Rangga dan Cinta

Milly & Mamet adalah drama komedi yang menyajikan cermin kehidupan milenial perkotaan. Film ini disajikan dalam tontonan yang menyenangkan

13 Desember 2018 | 18.50 WIB

Salah satu adegan dalam film Milly & Mamet (Stavision Plus, Miles)
Perbesar
Salah satu adegan dalam film Milly & Mamet (Stavision Plus, Miles)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Persepsi yang dilempar pada generasi milenial secara umum kadang tidak begitu adil. Generasi yang lahir di rentang tahun 1980-1990-an ini kerap diragukan lantaran dianggap gampang bosan dan kurang gigih, serta gemar mencari yang instan. Hal itu berpengaruh kepada kepercayaan yang diberikan generasi sebelumnya. Hal serupa dialami Slamet atau Mamet (Dennis Adhiswara) yang bekerja sebagai kepala pabrik jahit milik mertuanya (Roy Marten). Mamet merasa usahanya menunjukkan diri sebagai menantu yang layak kerap sia-sia. Inilah gambaran kehidupan Mamet saat dewasa dalam kisah film Milly & Mamet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Film ini menyajikan sedikit kilas balik bagaimana dua remaja ini dulunya nyaris tak saling lirik--Mamet naksir Cinta--tapi akhirnya bisa saling suka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di akhir Ada Apa dengan Cinta 2, penonton ditunjukkan keduanya sudah menjadi orang tua. Rupanya bayi yang sempat digendong Rangga itu berjenis kelamin laki-laki bernama Sakti. Milly & Mamet ini adalah kelanjutan kisah setelah Sakti ada.

Mamet yang saat ini sudah menikah dengan Milly (Sissy Priscillia) akhirnya menepikan mimpinya, sebagai koki di restorannya sendiri—mungkin ini jadi fakta baru juga yang diketahui para penggemar AADC yang penasaran jadi apa Mamet selepas SMA.

Tak hanya itu, Mamet yang dalam semesta Ada Apa Dengan Cinta selama ini dikenal sebagai sosok yang polos, seolah gampang diperdaya, kini menunjukkan kalau ia orang yang bertanggung jawab terhadap peran-perannya: sebagai suami, sebagai ayah, menantu, dan sebagai atasan pabrik.

Tapi upaya yang dilakukan Mamet masih saja dipandang sebelah mata oleh sang mertua. Meski perannya pimpinan di pabrik, Mamet tak bisa ambil keputusan sendiri, alih-alih ia ambil tindakan yang menurutnya baik untuk pabrik, eh sang bapak mertua marah ampun-ampunan yang akhirnya membuat Mamet tak tahan dan memutuskan keluar.

Di waktu bersamaan, tawaran menggiurkan hadir seiring dengan mimpi yang ingin dicapai Mamet selama ini. Keinginan memasak makanan sehat namun terjangkau ada di depan mata. Atas restu Milly, Mamet memulai karier yang diidamkannya selama ini.

Geng Cinta di salah satu adegan dalam film Milly & Mamet (Stavision Plus, Miles)

Tapi masalah datang lagi. Drama-drama rumah tangga pasangan baru ini ini pun hadir. Percikan cemburu, curiga, adu ego tak luput dari cerita yang disusun rapi oleh Ernest Prakasa dan istrinya, Meira Anastasia. Tentunya mengingat karakter Mamet dan Milly adalah sosok penggembira yang mengundang tawa, kekonyolan dari aksi dan kata-kata mereka pun tak luput dari keseharian.

Sepanjang film penonton seakan disuguhi bermacam kelucuan tapi juga dihentak hal yang mengundang haru. Pasangan ini menunjukkan betapa tak mudahnya menjalani rumah tangga di tahun-tahun awal tapi bukan tak mungkin semua itu bisa dilalui. Milly dan Mamet menunjukkan aneka kewajaran yang mungkin saja terjadi dalam hubungan dengan pasangan. Usia mereka di awal 30-an juga masih menunjukkan gelora untuk meneguhkan eksistensi, mengejar mimpi, tapi juga perlahan berupaya menyejajarkannya dengan tuntutan yang datang seiring peran baru yang menghampiri.

Mamet yang sempat menepikan mimpinya asal bisa membahagiakan anak dan istri serta mencoba merebut kepercayaan mertua. Milly yang rela meninggalkan pekerjaan saat sudah menjadi ibu, namun ingin kembali mencari kesibukan begitu bosan menghadapi keseharian di rumah. Penonton bisa melihat lapis karakter lain dari Mamet dan Milly yang sudah dewasa di sini.

Keduanya mencoba mencari cara yang tepat dengan kesadaran bukan lagi memenuhi ego pribadi. Dan drama komedi ini disajikan dalam tontonan yang menyenangkan.

Komposisi para pengisi peran di Milly & Mamet juga seru. Sebagai komedian dan juga sudah teruji menyutradarai beberapa film drama dan komedi, Ernest Prakasa nampaknya tahu celah bagaimana menyusun sebuah drama keluarga sembari mengundang gelak tawa, tapi esensi kehangatan keluarga tak ia lepas begitu saja.

Ernest juga masih setia melibatkan kawan-kawan komedian tunggal untuk terlibat mewarnai film Milly & Mamet. Dan kehadiran mereka tak mengecewakan. Kehadiran Melly Goeslaw sebagai seorang influencer atau Isyana Sarasvati sebagai sekretaris yang konyol ini pun jadi bagian yang tak bisa dilupakan. Sajian drama komedi Ernest ini jadi salah satu tontonan penutup tahun yang menyenangkan setelah film-film horor kembali memenuhi bioskop saat ini. Meniru gayanya Milly, Koh Ernest kalau bikin drama keluarga memang, Juara.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus