ANGEL HEART Sutradara/Skenario: Alan Parker Novel: William Hjortsberg Pemain: Mickey Ro~rke, Robert de Niro, Lisa Bonet CERITA bermula di Ne~w York, 1955. Harry Angel, detektif swasta, diserahi tugas mencari Johnny Favorite, seorang penyanyi dan bekas tentara Amerika Serikat yang terluka parah dalam Perang Dunia II. Pemberi tugas adalah scorang misterius, namanya Louis C~yphre. Berbekal identitas Johnny yang remang, Harry Angel (Mickey Rourke, pelaku utama 9 1/2 Weeks) mendatangi rumah sakit tempat Johnny dirawat. Orang yang dicari sudah tak ada. Naluri detektif membawa Angel ke rumah Dr. Fowler. Ia berhasil menggertak dokter itu agar mengakui ini: bahwa Fowler disuap untuk membuat keterangan palsu tentang Johnny yang masih dirawat di sana, padahal ia tahu betul Johnny sudah dibawa keluar rumah sakit. Ini bukan film yang bercerita secara lurus. Misteri demi misteri dibangun. Tiba-tiba saja Fowler tewas dengan luka tembak di kepalanya. Pembunuhnya tak tampak, namun Angel merasa perlu membersihkan jejak. Lalu ia berniat menghentikan penyelidikan. Tapi Cyphre (Robert de Niro) menambah jumlah honor, hingga Angel kembali ter~giur. Detektif ini pergi ke New Orleans. Mula-mula ia temui Margaret Krusemark, seorang peramal yang pernah menjadi kekasih gelap Johnny Favorite. Ia pura-pura ingin diramal tapi Margaret curiga. Angel akhirnya bcrterus terang: ia sebenarnya mencari informasi tentang Johnny. "Ia sudah meninggal, setidak-tidaknya dalam diri saya," ujar Margaret sambil mengusir Angel. Setelah itu, Margaret tiba-tiba saja bermandikan darah, jantungnya tercabut dari tubuhnya. Setiap orang yang ditemui Angel, dan diduga bisa menyingkap misteri Johnny, selalu menemui ajal secara mengerikan. Korban seterusnya adalah gitaris Toots Sweet, teman duet Johnny ketika di New York. Karena sang pembunuh tak pernah diperlihatkan, film ini terasa amat mencekam, dingin, bau mistik. Petualangan Angel sampai pada Epiphany (Lisa Bonet), pada sekelompok masyarakat dengan kepercayaan voodoo, pemuja setan. "Johnny adalah suami ibuku," kata Epiphany, yang membuat Angel kaget. Detektif ini sempat menyaksikan upacara pemujaan setan itu, persis di saat Epiphany menari kesurupan dengan menyembelih ayam secara sadistis. Angel sampai juga pada akhir petualangannya, ketika ia membawa Epiphany ke kamar hotelnya dan bergelut bugil di ranjang. Sutradara Alan Parker, menggambarkan percumbuan ini secara erotis namun seperti digerakkan iblis. Terkesan bagaikan pelampiasan nafsu berahi yang terjadi antara dua setan jantan betina. Dan lihatlah bocoran air hujan yang tiba-tiba berubah menjadi darah . Seperti pendahulunya, Epiphany juga tergeletak di ranjang bersimbah darah mati tanpa diperlihatkan siapa pembunuhnya. Dan Angel gagal lagi. Lalu siapa sebenarnya Johnny Favorite? Siapa pembunuh misterius yang membantai Margaret, Epiphany, dan lain-lain? Jawabnya: Harry Angel. Itu dikatakan sendiri oleh Louis Cyphre - yang "bertakhta bagaikan raja-diraja para setan, berjenggot dan berkuku panjang -- ketika Angel sudah menyerah. Misteri film ini dibalut rapi, untuk meledak pada saat akhir, bersama kebingungan penonton dan kenyataan yang terkuak mengerikan. Ternyata, 12 tahun yang lalu, pada 1943, tubuh Johnny Favorite sudah hancur, tetapi tidak rohnya. Jantung Johnny dikeluarkan, dan lewat sihir dijejalkan ke tubuh seorang tentara muda yang bernama Angel Harold -- dialah Harry Angel. Cyphre, penyihir besar itu, memanfaatkan tubuh Angel yang sudah dirasuki roh Johnny, untuk membunuh lawan-lawannya. Di antara Cyphre dan Johnny memang sudah ada "kontrak" soal ini. Njelimet? Mereka yang mengenal dunia mistik seperti leak (Bali) dan hahi ngepet Uawa) bisa lebih ccpat memahami film ini. Angel Heart, boleh jadi sebuah dongeng tentang leak New York, dengan Kala Leak Cyprhc, yang dalam film pun dijuluki Lucifer. Kelebihannya, dongeng ini dibungkus simbol-simbol masa kini: perputaran kipas angin, tangga tak berujung, lift yang meluncur terus, cakar ayam, dan darah. Lalu dipadu dengan jazz, balap kuda, pistol, kebut-kebutan mobil, yang semuanya simbol kekinian. Tak ada lagi perlambang kuno seperti pada film-film mistik kita: petir, hujan angin, suara gemuruh, atau ular. Tapi khusus di Jakarta masih ada misteri lain sekitar Angel Heart: videonya beredar tanpa sensor, namun dilengkapi teks Indonesia. Ini tentu, bukan hasil balakan dan gedung bioskop -- terjemahannya saja kadang berbeda. Sihir dari mana pula itu? Badan Sensor Film cukup selektif memotong Angel Heart. Kebugilan Lisa Bonet di bagian "atas" dibiarkan utuh agar tak mengganggu cerita, yang memang sudah ruwet. Tapi selebihnya, adegan berbugil yang seru dan terpaksa dipotong BS~ itu tidaklah sevulgar blue film. Kendati jauh dari halus, penggarapan adegan ini masih dikendalikan tuntutan artistik, walau gara-gara ini Li~sa Bonet bersengketa dengan Bill Cosby (lihat: Pokok ~& T0koh). Putu Setia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini