Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Buku

Bunga rampai plonga-plongo

Jakarta : CV Haji Masagung, 1987 resensi oleh : Tri Budianto Soekarno.

23 Januari 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENDIDIKAN DI INDONESIA DARI MASA KE MASA Oleh: Prof. Dr. Slamet Iman Santoso Penerbit: CV Haji Masagung, 1987, Jakarta, 286 halaman ROFESOR Dr. Slamet Iman Santoso lebih dari 20 tahun menggeluti dunia pendidikan. Baginya, untuk mencapai kehidupan harmonis dapat melalui pendidikan, dan harus melibat orangtua -- selain guru dan murid. Selain itu, dia juga tak sekadar "bercerita", tapi "menggugat" dunia pendidikan sekarang, sembari membandingkan dengan di zaman baheula. Misalnya, pada zamannya tak ada guru berdiri di depan kelas, sementara murid mencatat setiap kata yang diucapkan. Guru, katanya, membagi buku dan memberi tugas membaca di rumah. Kelas jadi ajang tatap muka, atau menjelaskan yang belum dan sulit dipahami, serta menguji pengetahuan yang diserap siswa. Tak ada "minggu tenang" atau jadwal ujian. Semua tes, ulangan, ujian, diberikan secara mendadak. Bahkan kerap kali jam kosong diisi dengan ulangan pelajaran lain. Siswa juga melihat hasilnya, hingga sadar di mana salah dan kurangannya. Kebiasaan itu melatih kejujuran. Kemungkinan nyontek sama sekali hapus. "Keterpaksaan" jujur itu diharap sebagai latihan, dan akan jadi "mewatak". Pada masa itu tak dikenal bocoran soal, seperti di Purwokerto belum lama ini, misalnya. Lahir di Kejajar, Dieng, Jawa Tengah, Prof. Dr. Slamet Iman Santoso - kini 80 tahun - tumbuh di lingkungan adat Jawa yang kental. Magelang, Yogya, dan Batavia adalah tempat dia menuntut ilmu. Delapan belas tahun di bidang kedokteran (1934-1952), tapi minatnya pada pendidikan tak luntur. Berbagai jabatan dilaluinya. Dan terakhir adalah Ketua Panitia Ujian Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru UI. Itu dipangkunya sampat ia MPP, yang diartikan sebagai Masa Plonga-Plongo. Buku ini bukan karya utuh, tapi bunga rampai yang dirangkum dari berbagal artikel dan ceramahnya: berkisar pada masalah pendidikan di Republik ini, bahasa Indonesia, patriotisme, kedokteran, sastra, budaya Jawa, hingga peringatan Hari Kartini. Bahkan soal agama dan kesetiaan suami-istri ditelaahnya. Tri Budianto Soekarno

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus