Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Suyadi dikenal sosoknya sebagai Pak Raden dalam film boneka Si Unyil. Lebih dari itu, ia pun seorang pelukis, ilustrator dengan ciri khas tarikan garis yang bersih, penulis buku anak, animator, pendongeng, juga pendalang. Kekaryaannya tengah digelar dalam pameran berjudul Suyadi: Kucing, Peci, dan Pak Raden di Galeri Soemardja, Institut Teknologi Bandung atau ITB sejak 3 - 9 November 2023.
Pameran Berkaitan Hari Ulang Tahun Suyadi
Menurut panitia acara Riama Maslan Sihombing, pameran itu digelar terkait dengan Hari Dongeng Nasional 28 November yang juga tanggal kelahiran Suyadi pada 1932, serta perayaan 50 Tahun Desain Komunikasi Visual atau DKV ITB. Panitia merancang pameran itu untuk umum, namun mengutamakan pengunjung anak-anak. “Pameran ini dirancang child friendly agar anak-anak nyaman berkunjung ke galeri,” ujarnya, Senin, 6 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Panitia dari Yayasan Cerita Anak Indonesia atau TaCita dan DKV ITB menampilkan arsip sketsa, ilustrasi buku anak, hingga berbagai karakter boneka dari film Si Unyil. Narasi dan peletakan karya diatur sedemikian rupa untuk menyesuaikan sudut pandang anak. Pada Senin, 6 November 2023, panitia mengundang sekitar 160 siswa dari enam sekolah Taman Kanak-kanak di Bandung untuk berkunjung ke pameran dan menjelajahi cerita secara bergantian dari pagi hingga sore.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seniman Drs. Suyadi atau yang dikenal sebagai Pak Raden dalam cerita tokoh Si Unyil. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Rentetan Pembacaan Dongeng untuk Anak-anak
Beberapa hari sebelumnya juga disiapkan berbagai mata acara yang ditujukan bagi kalangan anak-anak dan publik. Saat pembukaan pameran yang berlangsung 3 November 2023, tampil seniman dan pendongeng Andi Yudha mendemonstrasikan cara menggambar dengan satu garis tanpa putus atau disebut “One Line Drawing”. Kemudian ada acara pembacaan dongeng serta pementasan tari.
Menurut Riama, panitia mendapatkan pinjaman arsip tentang Suyadi dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. “Keluarga pernah menghibahkan karya dan boleh dibawa ke Bandung,” ujarnya. Proses kurasi juga dilakukan dengan pengumpulan buku-buku karya Suyadi. Sampai saat ini sudah tercatat lebih dari 90 judul buku anak yang digarapnya sebagai ilustrator maupun penulis.
Suyadi merupakan lulusan ITB yang mulai kuliah di jurusan Seni Rupa pada 1952. Setelah lulus dia pernah mengajar saat jurusan Desain Grafis ITB dibuka pada 1973. Mata kuliah yang diampunya Ilustrasi Dasar dan Animasi yang pertama kalinya di Indonesia.
Kecintaannya pada anak-anak menurut Risma, diduga terpengaruh oleh salah seorang dosennya yaitu Lucy Leeman-Laoh yang mengenalkan ilustrasi buku anak. Menyukai wayang sejak kecil, ia pun menjadi pendongeng yang mewarnai masa anak-anak era 1980-an. Suyadi wafat di Jakarta pada 2015.