Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Drama The Story of Park’s Marriage Contract menceritakan pernikahan kontrak antara Kang Tae Ha dan Park Yeon Woo. Drama ini cukup unik, karena ada unsur perjalanan waktu hingga isu patriariki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Park Yeon Wo yang diperankan Lee Se Young, adalah seorang wanita bangsawan dari era kerajaan Joseon. Dia dikenal sebagai wanita pemberani dan terampil membuat pakaian. Dia diam-diam bekerja sebagai perancang baju hanbok dan
dikenal dengan ciri khas sulaman kupu-kupu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Semula ia menolak menikah tapi akhirnya terpaksa karena orang tuanya. Tak disangka ia menikah dengan Kang Tae Ha, yang diperankan Bae In Hyuk. Sayangnya, Tae Ha memiliki penyakit jantung dan meninggal dunia saat hari pertama mereka menikah.
Dalam masa berduka, Yeon Woo diculik dan dilempar ke dalam sumur oleh orang tidak dikenal. Rupanya sumur itu menghubungkannya dengan dunia modern.
Di era modern, Yeon Woo kembali bertemu Tae Ha.
Tae Ha jaman modern adalah seorang pewaris perusahaan konglomerat yang tidak tertarik untuk menikah. Anehnya, dia juga memiliki kelainan jantung. Demi membujuk kakeknya agar mau menjalani operasi penting, ia menggelar pernikahan palsu. Saat itulah Yeon Woo muncul dan menjadi pengantinnya.
Yeon Woo akhirnya setuju menandatangani perkawinan kontrak dengan Tae Ha. Hal ini dilakukan sambil sambil mencari jalan unntuk kembali ke era Joseon. Namun akhirnya di menemukan pertautan nasibnya di masa lalu dan masa kini.
Isu patriarki era Joseon
Salah satu yang disinggung dalam drama The Story of Park's Marriage Contract ini adalah isu patriarki, terutama pada era Joseon. Pada saat itu kerajaan menjadikan ajaran konfusius sebagai panduan hidup masyarakat yang memengaruhi kehidupan wanita pada masa itu.
Saat Korea berada di era Goryeo, wanita memiliki kebebasan dalam banyak hal termasuk dalam pemerintahan. Tetapi pada era Joseon gerak gerik wanita sangat dibatasi, seperti yang digambarkan dalam drama The Story of Park’s Marriage Contract.
Dalam drama tayang di Viu ini, wanita bangsawan seperti Yeon Woo bahkan lebih terbatas kehidupannya. Walau ia anak menteri, ia hanya boleh belajar di rumah. Ia tidak boleh menunjukkan wajahnya sembarangan di tempat umum, apalagi bekerja sebagai pembuat baju. Terlebih lagi Yeon-woo suka membuat baju dalam yang tidak biasa.
Dia sempat dikejar petugas keamanan kerajaan karena dianggap telah melanggar hukum. Jika tertangkap ia bakal dikenai hukuman berat. Terlebih ia adalah wanita dari kalangan bangsawan.
Meski ahli dalam menyulam dan menjahit, Yeon Woo tak bebas berkarya. Keahliannya menyulam dan menjahit baru bisa dinikmati masyarakat luas ketika ia
melompat ke era modern.
Sebagai wanita bangsawan Yeon Woo hanya memiliki tujuan utama menikah, berbakti pada mertua dan keluarga suami, dan memberikan anak laki-laki sebagai penerus garis keturunan keluarga suami. Tak heran kalau ia menjadi gunjingan orang karena tidak segera menikah. Gara-gara itu ia sampai dijuluki wanita buruk rupa oleh masyarakat, yang bahkan tidak pernah melihat wajahnya.
Berbeda dengan wanita dari kalangan biasa, wanita bangsawan hanya boleh menikah satu kali. Ketika ditinggal mati oleh suami, ia dianggap bermoral dan terhormat untuk terus berduka, mengurung diri di dalam rumah, mendoakan mendiang suami setiap hari, dan tidak lagi mengenakan pakaian berwarna warni.
Lebih dianggap terhormat lagi kalau menyusul suami ke alam baka. Jika tetap hidup, ia harus mengabdi pada keluarga mendiang suami. Yeon Woo yang ditinggal mati Kang Tae Ha pada hari pernikahannya pun diharuskan untuk pindah danm engabdi pada keluarga Tae Ha. Ketika ia ditemukan mati kemudian, orang-orang menganggap wajar jika seorang janda menyusul suami bahkan dianggap terhormat. Tidak ada yang curiga kalau itu pembunuhan.
Selain Yeon Woo, ibu tiri Tae Ha yang menjanda pun mengalami penderitaan karena sistem patriarki. Ia harus mengabdi pada mertua dan sering mendapat perlakuan kejam. Sedikit banyak ini membuat hatinya menjadi gelap dan haus kekuasaan.