PARA wartawan niscaya kehilangan sumber berita yang sangat menarik ketika salah seorang tokoh vokal meninggal dunia, Jumat 13 November. Bekas anggota DPR dari Golkar itu tak lain adalah Anang Adenansi, putra Amuntai, Kalimantan Selatan. Ia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pondok Indah dalam usia 54 tahun, setelah dirawat sekitar dua minggu di Singapura karena menderita leukemia. Ia meninggalkan tujuh orang anak. Sikap kritis almarhum sesungguhnya sudah tampak jauh sebelum ia duduk di Komisi I DPR. Lulusan Akademi Dakwah Muhammadiyah Yogya dan IAIN Banjarmasin ini, selain dikenal sebagai pemimpin redaksi harian Media Masyarakat, juga menjadi ketua Dewan Kesenian Kalimantan Selatan. Ia memang bukan seniman kreatif, tapi berkat kelihaiannya sebagai organisator, sekaligus orator, harus diakui bahwa kesenian di Kalimantan Selatan seperti bangkit kembali, baik kesenian tradisional maupun kontemporer. Almarhum seperti bergerak terus mengikuti perubahan sosial yang terjadi di sekitarnya. Karier politiknya, misalnya, dimulai ketika ia aktif dalam KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia), kemudian melesat lewat Golkar. Dan kemudian, pada tahun 1970an, ia pun dengan mudah duduk di kursi DPRD Kalimantan Selatan. Dalam beberapa kasus yang kemudian menjadi bahan pembicaraan di forum DPR, sering Anang Adenansi tampil dengan suaranya yang kritis. Misalnya dalam perdebatan mengenai SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers), ia lebih banyak berbicara ''mewakili'' wartawan. Kritiknya juga dilontarkannya terhadap penanganan musibah terowongan Mina pada tahun 1990, yang dianggapnya tidak tuntas. Ia juga berkomentar amat keras terhadap utusan pemerintah Arab Saudi, yang ketika itu datang ke Indonesia. ''Mereka bilang itu bukan kesalahan mereka. Menurut saya, mereka tidak bersikap jujur kepada pemerintah Indonesia. Saya mengoreksi sikap Pemerintah yang juga tidak tegas,'' katanya ketika itu. Tapi garagara terlalu vokal itu pula, ketua Departemen Pemenangan Pemilu DPP Golkar ini tergusur. Itu berarti selesai sudah tugasnya menyuarakan aspirasi rakyat. Dan Anang memang sudah menyelesaikannya dengan baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini