Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Musica Studios Bikin Sub-Label Baru Firefly Records, Ternyata ini Alasannya

Perusahaan rekaman, Musica Studios mendirikan sub-label FIrefly Records dan sudah memproduksi 5 artis yang berada di manajemennya.

17 September 2023 | 10.07 WIB

Manusia Aksara band pertama yang bergabung ke Firefly Records, sebuah label baru dari Musica Studios. Foto: TEMP | ANWAR SISWAD.
Perbesar
Manusia Aksara band pertama yang bergabung ke Firefly Records, sebuah label baru dari Musica Studios. Foto: TEMP | ANWAR SISWAD.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Perusahaan rekaman musik Musica Studios membuat sub-label Firefly Records. Dapur rekaman baru itu menurut Producer Artists and Repertoire Romano Jaya, dibentuk pada Mei 2023. “Perencanaannya sudah dari empat tahun yang lalu,” katanya di sela acara Sekilas Rilisan Baru atau Seru! di Bandung, Jumat 15 September 2023.

5 Grup Musik di Bawah Label Firefly Records

Sejauh ini sudah lima grup musik yang bernaung di Firefly Records. Band pertamanya adalah Manusia Aksara, kemudian menyusul Peraukertas, Thirteen, Dreane, dan Black Horses. “Semua genre musiknya berbeda-beda,” ujar Romano.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tujuan pembuatan label baru itu untuk perubahan. Alasannya menurut Romano, karena musik begitu luas, musisinya beragam, dan penikmatnya pun dinilai cerdas. “Jadi ada wadah di Musica yang menerima musik-musik yang baru,” kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pihaknya terbuka bagi para musisi yang karyanya ingin didengar dan didistribusikan lebih luas. Label itu ingin menampung karya musik yang tersegmentasi dan cukup jarang terdengar di dunia musik pop Indonesia. “Siapa saja silahkan untuk kita dengarkan dan bicarakan,” ujarnya.

Pengakuan Band yang Tergabung di Firefly Records

Sebelum bergabung, band Manusia Aksara sempat takut musiknya akan diatur oleh pihak label. Setelah diyakinkan bahwa ketakutan itu tidak akan terjadi,mereka kemudian meneken kontrak pada akhir 2022. Keputusan itu berdasarkan hasil diskusi bersama personel band.

Setelah itu keluar album perdana mereka yang berjudul Selamat Datang di Era Penuh Kejutan. Memuat delapan tembang, proses pembuatan karyanya selama 4-5 tahun. “Nggak ada salahnya kita coba naik level lagi ke industri yang lebih serius, lebih besar lagi,” kata vokalis Hafizh Weda di acara diskusi.

Sementara band Praukertas bergabung setelah beberapa bulan meluncurkan album perdana berjudul Adaptasi Atau Mati yang berisi 15 lagu. Ketika ingin merilis karya baru, mereka menghubungi Romano. “Pas lagi cari teman bareng ternyata dia lagi cari band lain juga,” kata vokalis Candra Kim.

Tembang 'Love is Pure' menandai kerjasama mereka hingga meluncur lagu kedua yang berjudul 'Go Away' pada 8 September 2023. Bersama label barunya mereka berencana membuat album kedua yang bernuansa cinta. 

 

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus