Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Novel berjudul Killing Commendatore karya Haruki Murakami diklasifikasikan sebagai buku yang tidak senonoh oleh Lembaga sensor Hong Kong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lembaga yang menangani administrasi film, koran, dan tulisan lainnya di Hongkong menerima keluhan dari masyarakat bahwa terdapat detail seksual secara eksplisit pada novel tersebut. Hal ini membuat Lembaga sensor mewajibkan seluruh toko buku untuk membungkus rapat novel tersebut dan memberikan keterangan bahwa buku tersebut hanya bisa dibaca oleh orang dewasa.
Hal ini menimbulkan protes dari masyarakat. Sebanyak 21 aktivis di Hong Kong membuat petisi yang disebar secara online kepada Lembaga sensor agar mereka mencabut kategorisasi novel tersebut.
Menurut mereka, mengklasifikasikan novel Killing Commendatore sebagai novel yang tidak senonoh akan membuat malu warga Hong Kong. Petisi ini sudah ditandatangani lebih dari 2000 orang.
Novel yang rencananya akan dirilis di Amerika Serikat dan Eropa pada November 2018 mendatang ini juga ditarik dari Pameran Buku di Hong Kong dan akan diedarkan secara terbatas. Di negara asalnya, novel ini laris manis dibeli oleh masyarakat Jepang sejak dirilis pada 2017 lalu.
Buku Killing Commendatore karya Haruki Murakami bukanlah buku pertama yang harus ditarik peredarannya dari Hong Kong, sebelumnya buku anak-anak yang mengandung konten LGBT seperti “Daddy, Papa and Me” and “The Boy in the Dress” juga dilarang beredar di Hongkong.
DW | SOUTH CHINA MORNING POST | GUARDIAN | WASHINGTON POST | SUHAIMAH | AISHA