Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Penonton Film Indonesia Membeludak, Saatnya Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Film Indonesia Chand Parwez, pertama kali dalam sejarah, penonton film Indonesia melebihi penonton film barat.

23 September 2022 | 09.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Poster film KKN di Desa Penari. (Instagram/@kknmovie)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Film Indonesia memiliki masa depan yang sangat cerah pascapandemi Covid-19. Studio teater di bioskop-bioskop Tanah Air dipenuhi film-film Indonesia dengan penonton yang memenuhi kursi. Hingga pertengahan September 2022 ini, market share penonton bioskop film-film Indonesia jauh mengungguli jumlah penonton film barat. Fenomena ini adalah yang pertama dalam sejarah dunia film Indonesia.

Jumlah Penonton Film Indonesia

Menurut data dari filmindonesia.or.id, film-film yang sukses mendapatkan jutaan penonton. Di antaranya adalah KKN Desa Penari yang menjadi kampiun dengan jumlah penonton mencapai 9.233.847 orang. Di belakang KKN ada Pengabdi Setan 2: Communion dengan 6.390.970 orang, diikuti Miracle In Cell No. 7, yang mendapatkan 3.543.856  dan masih tayang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah Miracle, membuntuti di belakangnya adalah Ngeri-ngeri Sedap (2.886.122), Ivanna (2.793.775), Sayap-Sayap Patah (2.414.405), Mencuri Raden Saleh (2.248.931), Ku Kira Kau Rumah (2.220.180), The Doll 3 (1.764.077), dan Kuntilanak 3 (1.313.304). Dengan jumlah penonton tersebut, membuat market share penonton film di bioskop terbagi dalam 61 persen untuk film Indonesia, berbanding 39 persen untuk film barat. Selain di bioskop, market share penonton film tersebut juga dihitung dari film-film yang tayang di Over The Top atau OTT. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Produser Falcon Pictures, Frederica mengaku sangat bangga dengan perolehan yang digapai oleh film Indonesia. "Puji Tuhan, sebuah kebanggaan buat kami, karena saat ini pecinta film Tanah Air begitu cintanya dengan film-film Indonesia," katanya dalam siaran pers yang diterima Tempo, Jumat, 23 September 2022. Produser Miracle In Cell No. 7 ini makin semangat lantaran film yang di-remake dari Korea Selatan itu masih tayang di bioskop dengan perolehan sudah di atas 3 juta penonton. "Kabar ini, menjadi penyemangat buat kami, untuk dapat berkarya lebih baik lagi."

Adapun Ketua Asosiasi Perusahaan Film Indonesia atau APFI, Chand Parwez juga mengaku senang dengan perolehan tersebut. "Alhamdulillah, ini sejarah pertama dalam dunia film, kalau film Indonesia bisa melebihi perolehan penonton film barat. Saya berharap bisa bertahan sampai akhir tahun. Saya juga senang karena APFI juga mempunyai kontribusi dalam peroleham tersebut," tuturnya.

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus