Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kaleidoskop 2023 mencatat tahun ini film Indonesia menorehkan prestasi yang membanggakan. Industri perfilman Tanah Air semakin berjaya berkat kehadirannya di beberapa festival film internasional. Hal ini membuktikan eksistensi dari para sineas dan film lokal yang kian berkembang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut daftar film Indonesia yang berprestasi karena berhasil masuk dalam jajaran festival internasional. Mulai dari Busan International Film Festival (BIFF) hingga International Film Festival Rotterdam (IFFR) di tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Women from Rote Island
Poster film Women from Rote Island. Foto: Bintang Cahaya Sinema.
Women from Rote Island merupakan film drama 2023 yang ditulis dan disutradarai oleh Jeremias Nyangoen. Jadi debut penyutradaraan Jeremias, film ini langsung tayang perdana di Busan International Film Festival (BIFF) ke-28 pada 7 Oktober 2023 dalam program A Window on Asian Cinema.
Film yang mengangkat isu sosial seputar kekerasan seksual itu berlatar di pulau paling selatan Indonesia, Pulau Rote. Uniknya, sutradara lulusan Institut Kesenian Jakarta itu memilih para cast yang sebagian besar belum pernah main film sebelumnya.
Dikutip dari laman BIFF, alasan terpilihnya film ini untuk tayang di festival bergengsi itu adalah karena Jeremias berhasil membuat cerita yang menarik namun tragis tentang isu-isu perempuan, menyuarakan suara-suara perempuan yang kurang terwakili karena tinggal di tempat-tempat terpencil.
Film ini juga sukses memborong Piala Citra dari setiap nominasi yang diperoleh. Women from Rote Island memenangkan kategori prestise, yaitu Piala Citra untuk Film Panjang Terbaik. Selain itu, ada 3 kategori lain yang juga diraih, yakni Penulis Skenario Asli Terbaik dan Sutradara Terbaik oleh Jeremias Nyangoen, serta Pengarah Sinematografi Terbaik oleh Joseph Christoforus Fofid.
2. Budi Pekerti
Poster film Budi Pekerti karya sutradara Wregas Bhanuteja.
Selanjutnya film garapan sutradara Wregas Bhanuteja berjudul Budi Pekerti (2023). Setelah sukses dengan Penyalin Cahaya, Wregas kembali menunjukkan prestasinya lewat film ini. Film Budi Pekerti yang dibintangi oleh Sha Ine Febriyanti, Prilly Latuconsina, Angga Yunanda, dan Dwi Sasono ini tayang perdana di Toronto International Film Festival (TIFF) pada 9 September lalu.
Selain world premiere di TIFF, Budi Pekerti juga masuk dalam program Discovery untuk memperkenalkan serta mengapresiasi karya pertama dan kedua sutradara visioner. Nama Wregas Bhanuteja bersanding dengan jajaran sutradara ternama dari berbagai negara.
Film ini juga berkompetisi di SXSW Sydney 2023 Screen Festival di Australia pada Oktober dan menjadi film pembuka di Jakarta Film Week 2023 yang tayang pada 25 Oktober 2023. Film berjudul Andragogy dalam bahasa Inggris itu juga melangsungkan penayangan di Taipei Golden Hours Film Festival, India International Film Festival (IFFI) di Goa, dan mendapatkan penghargaan dari Google Indonesia sebagai salah satu film dengan "Penelusuran Trending Teratas" kategori film 2023.
Di Indonesia, karya yang mengangkat isu sosial sebagai bentuk kritik atas cyber bullying itu jadi film panjang yang masuk dalam 17 nominasi Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2023. Sha Ine Febriyanti berhasil meraih Piala Citra kategori Pemeran Utama Perempuan terbaik dan Prilly Latuconsina yang membawa piala untuk kategori Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik.
3. 24 Jam Bersama Gaspar
24 Jam Bersama Gaspar. Foto: Instagram/@24jambersamagasparfilm
Film yang satu ini tayang perdana di Busan International Film Festival 2023 pada 6 Oktober. Meski belum hadir di bioskop Tanah Air, film karya sutradara Yosep Anggi Noen itu berhasil mencatat prestasi di kancah internasional.
24 Jam Bersama Gaspar jadi satu-satunya film Indonesia yang berkompetisi dalam ajang bergengsi Kim Jiseok Award di BIFF. Laura Basuki, salah satu pemain film ini juga meraih prestasi membanggakan, yakni Asia Wide Award pada Marie Claire Asia Star Award dalam rangkaian BIFF.
Tak hanya itu, film ini juga terpilih menjadi salah satu film yang tayang di festival film dunia lainnya. Seperti Singapore International Film Festival 2023 pada 4 Desember dan kategori Festival Favorites di Red Sea International Film Festival 2023, Arab Saudi.
Di Indonesia sendiri, 24 Jam Bersama Gaspar masuk dalam 9 nominasi Piala Citra FFI 2023 dan membawa pulang piala untuk kategori Penulis Skenario Adaptasi Terbaik yang diraih oleh M. Irfan Ramli. Antusiasme penonton di JAFF Jogja juga menyambut film bergenre misteri aksi adaptasi novel Sabda Armandio ini.
4. Ali Topan
Jefri Nichol membintangi film Ali Topan. Foto: Visinema Pictures
Ali Topan jadi film kedua produksi Visinema yang juga tayang perdana di BIFF 2023. Film karya sutradara Sidharta Tata itu melangsungkan world premiere di Busan pada 7 Oktober 2023 dalam program A Window on Asian Cinema.
Film yang diperankan oleh Jeffri Nichol dan Lutesha itu juga hadir di festival dunia lainnya. Ada 54th International Film Festival of India di Goa dan Asian Film Festival Barcelona.
Ceritanya mengisahkan Ali Topan yang merupakan seorang anak jalanan yang selalu berkeliaran dengan motornya. Dia rela melakukan berbagai macam pekerjaan karena membutuhkan uang demi kelangsungan hidupnya.
Namun semua berubah ketika Topan luluh saat melihat Anna untuk pertama kalinya. Akhirnya, dia menjalankan hidup dengan cara terbaik bekerja sebagai detektif swasta dan jurnalis.
5. Sara
Masih di BIFF 2023, Sara merupakan salah satu film Indonesia juga juga tayang perdana di festival film bergengsi tersebut. Film ini tayang dalam 2 program di Busan, yakni Special Program in Focus: Rennaissance of Indonesian Cnema dan A Window on Asian Cinema.
Film ini ditulis dan disutradarai oleh Ismail Basbeth serta menghadirkan pemeran dari aktris ternama. Seperti Asha Smara Darra, Christine Hakim, Mian Tiara, dan Jajang C. Noer. Film Sara berkisah tentang perjalanan seorang transpuan bernama Sara.
6. Like & Share
Film Like & Share. Foto: Wikipedia.
Film karya sutradara dan penulis Gina S. Noer ini jadi salah satu dari 7 film Indonesia yang terpilih untuk tayang dalam International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2023 di Belanda. Film yang berhasil memborong 3 Piala Citra FFI 2023 ini juga tayang di SXSW Sydney dan Adelaine Film Festival 2023.
Bergenre drama remaja, film ini diperankan oleh Aurora Ribero dan Arawinda Kirana. Film yang berfokus pada perjalanan 2 remaja perempuan itu membawa isu kekerasan seksual dan dualisme digital yang saat ini marak terjadi. Juga sebagai pengingat pada Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) yang tak hanya terjadi di Indonesia, tapi di negara lain.
7. Puisi Cinta yang Membunuh
Film yang diterjemahkan sebagai Deadly Love Poetry atau Deadly Love Poem ini merupakan film horor Indonesia karya sutradara dan penulis Garin Nugroho yang tayang pada Januari 2023. Film ini terpilih untuk tayang pada International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2023 di Belanda.
Selain di Rotterdam, film yang dibintangi oleh Mawar de Jongh, Baskara Mahendra, dan Morgan Oey itu juga masuk dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) pada Desember tahun lalu.