Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - HYBE berkemungkinan mengambil langkah hukum terhadap SM Entertainment. Langkah hukum itu terkait kerja sama dengan Kakao. Mengutip Yonhap News Agency, HYBE tak segan mengambil langkah itu, karena menurut mereka kerja sama dengan Kakao bertentangan dengan tawaran pengambilalihan.
Mengutip Soompi, HYBE telah merilis surat terbuka kepada para penggemar, artis, karyawan, dan pemegang saham SM Entertainment terkait akuisisi saham SM Entertainment Lee Soo Man. Surat terbuka tersebut berisi tentang CEO HYBE, Park Ji Won yang menyatakan telah menyelesaikan akuisisi 14,8 persen saham di SM Entertainment milik Lee Soo Man pada 22 Februari 2023.
Mengenal perusahaan HYBE
Mengutp situs web HYBE, mulanya HYBE perusahaan hiburan multinasional Korea Selatan yang didirikan pada 2005 oleh Bang Si Hyuk sebagai Big Hit Entertainment Co., Ltd. Pada 2010, perusahaan menandatangani kontrak dengan JYP Entertainment untuk bersama-sama mengelola 2AM. Perusahaan itu berhasil melahirkan BTS pada Juni 2013, dilansir Korea Herald.
Menyusul berakhirnya kontrak bersama antara Big Hit dan JYP pada April 2014, tiga anggota 2AM kembali ke JYP. Pada 2016, Big Hit mengakhiri hubungan saham dengan Signal dan menyelesaikan obligasi secara penuh. Dua tahun kemudian, Big Hit dan CJ E&M membuat agensi hiburan bersama dengan pembagian kepemilikan 52 persen dan 48 persen. Diarsipkan dengan nama Belift, agensi tersebut berhasil membuat debut grup pertamanya Enhypen pada November 2020, sebagaimana tertulis dalam Korea JoongAng Daily.
Pada 2018, Big Hit terpilih sebagai Perusahaan Investasi Terbaik Tahun 2018 di Korea VC Awards 2018. Satu tahun setelah mendapat penghargaan ini, Big Hit melakukan akuisisi dengan Source Music dan Superb, perusahaan video game. Dari sini, perlahan nama perusahaan ini semakin meroket secara global. Pada 2020, Big Hit dinobatkan sebagai perusahaan paling inovatif keempat di seluruh dunia oleh Fast Company. Pada 2020, Big Hit juga menjadi pemegang saham mayoritas Pledis Entertainment dan mengakuisisi KOZ Entertainment.
Pada Januari 2021, Big Hit dan BeNX telah mengakuisisi 17,9 persen saham di YG Plus sehingga membuat artis tersebut bergabung dengan Weverse. Tak lama kemudian, BeNX berganti nama menjadi Weverse Company Inc. sebagai hasil kesepakatan dengan Naver. Big Hit juga menjalin kemitraan dengan Universal Music Group (UMG) untuk berkolaborasi dalam berbagai usaha terkait musik dan teknologi.
Mengutip Naver, pada Maret 2021, Big Hit mengumumkan rebranding menjadi perusahaan platform gaya hidup hiburan dengan nama Hybe Corporation. Perusahaan ini langsung mengakuisisi Ithaca Holdings milik Scooter Braun dan semua propertinya, termasuk SB Projects dan Big Machine Label Group. Meskipun menjadi perusahaan yang menggunakan branding baru, tetapi majalah Time menyebut HYBE sebagai salah satu dari 100 perusahaan paling berpengaruh 2021.
HYBE berhasil memenangi kategori Brands and Communication Design di Red Dot Design Awards 2021. Penghargaan untuk desain identitas korporat barunya. Pada 2022, Fast Company menyebut HYBE sebagai perusahaan paling inovatif ke-11 secara global dalam daftar 50 besar tahunan.
Perusahaan ini menduduki dijuluki The Pop Powerhouse oleh outlet untuk akuisisi, ekspansi perbatasan digital, dan langkah transformatif dalam industri musik selama pandemi.
Pilihan Editor: Mengenal Lee Soo Man Pendiri SM Entertainment
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini