Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PETIR Gundala menyambar-nyambar. Di layar perak, superhero lokal itu tetap tangguh. Namun ia sehari-hari bukan wong Yogyakarta sebagaimana di komiknya. Ia tinggal sebagai buruh di Ibu Kota. Ia tak memiliki kekasih di Kota Gudeg bernama Minarti, yang minta putus hubungan karena merasa Sancaka (alias Gundala) kurang perhatian. Tak ada pula Kaisar Kronz, penguasa Kerajaan Petir sekaligus ayah angkat Gundala. Dan, perhatikan, tokoh kita di film itu tak mengenakan cawat merah sebagai pelengkap kostumnya yang legam mengkilat sebagaimana di komik.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo