Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah melangkah di industri musik selama 25 tahun, penyanyi Rossa, akhirnya membagikan kisah perjalanan hidup dan kariernya melalui film dokumenter berjudul All Access to Rossa 25 Shining Years. Dokumenter ini tidak hanya menyajikan sekilas konser megah Rossa yang dihelat di tujuh kota di Indonesia dan Malaysia, tetapi juga menggali lebih dalam perjalanan emosional Rossa sebagai seorang manusia, seorang perempuan, dan juga seorang ibu.
Mengungkap Sisi Lain Rossa dan Kisah di Balik Lagu-lagunya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui pendekatan yang cukup dramatis, film dokumenter ini mengeksplorasi cerita di balik lagu-lagu yang dibawakan dengan suara Rossa yang khas. Film ini menampilkan proses latihan dan penampilan penyanyi berdarah Sunda itu di atas panggung, membingkai setiap lagu dengan kisah pribadinya. Dalam wawancara, Rossa menjelaskan bahwa setiap lagu yang ia bawakan memiliki cerita yang mengalir dari perjalanan hidupnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
All Access to Rossa 25 Shining Years juga menggali kehidupan Rossa di luar sorotan panggung. Penonton diperlihatkan sisi lain Rossa yang jarang terlihat, seperti sosoknya yang rentan dan sering jatuh sakit, sifat perfeksionisnya dalam bekerja, cara bercanda dalam keseharian, serta dedikasi dalam beribadah dan usahanya merawat anak sang anak tunggal, Rizky Langit Ramadhan.
Rossa akan Jujur dengan Perasaannya tentang Rumah Tangga
Film dokumenter tersebut bukan hanya menceritakan perjalanan kariernya, namun akan mengungkap keterbukaan Rossa tentang perceraian rumah tangganya pada 2009 silam dengan Yoyo Padi Reborn. Pelantun ‘Nada-Nada Cinta’ itu untuk pertama kalinya akan bercerita tentang perasaannya, cara dia bangkit, dan hubungannya saat ini dengan Rizky dan Yoyo.
Kisah keluarga mereka jadi bagian penting dalam dokumenter ini, terutama akan menampilkan Rizky dan Yoyo yang juga akan terbuka mengenai perasaan mereka. Penyanyi bernama lengkap Sri Rossa Roslaina Handiyani itu juga terlihat jujur dalam film dokumenter, beberapa kali ia tampak menangis dan terharu.
Melalui All Access to Rossa 25 Shining Years, Rossa juga seperti menekankan pentingnya totalitas dalam menghibur penggemar, dan bagaimana ia selalu berusaha menunjukkan wajah bahagia saat tampil, meskipun tengah menghadapi berbagai kesulitan.
Kritik untuk Alur dan Masalah Teknis
Sayangnya, film dokumenter ini juga mempunyai kekurangan. Alur dalam film dokumenter ini terasa terlalu cepat dan kaku, karena setiap beberapa menit penonton dihadapkan pada berbagai wawancara yang disampaikan oleh sahabat dan keluarga Rossa. Seperti tidak ada jeda dan kurang variasi, sehingga membuat ruang untuk merenungkan cerita hidup Rossa menjadi kurang sakral. Namun, secara garis besar, dokumenter ini tetap ciamik dalam menyuguhkan cerita kehidupan Rossa yang akan membuat penggemar meneteskan air mata.
Dihadirkan oleh Inspire Pictures dan Sinemaku Pictures, film dokumenter ini sukses untuk menyajikan lebih dari sekadar perjalanan karier Rossa. Film ini membawa penonton menyelami sisi lain dari sosok Rossa yang belum pernah terungkap sebelumnya, mulai dari perjalanan kariernya, perjuangannya sebagai seorang ibu, hingga kisah di balik konser tunggal '25 Shining Years Concert' yang menandai pencapaian luar biasa dalam industri musik Indonesia.
Tetapi, film dokumenter ini juga mengalami beberapa masalah teknis pada press screening yang diadakan di Plaza Indonesia XXI. Format rasio film tampaknya tidak cocok dengan layar bioskop, mengakibatkan gambar tidak fokus hampir sepanjang film. Ini membuat pengalaman menonton terasa kurang memuaskan. Harapan saat rilis umum pada Kamis, 1 Agustus 2024, kekurangan teknis ini tidak terjadi di bioskop-bioskop lainnya di Tanah Air.