Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hijack 1971 merupakan sebuah film thriller aksi yang menggambarkan kembali peristiwa nyata pembajakan pesawat Korea Selatan, yakni Korean Air F27 pada 1971. Film ini disutradarai oleh Kim Sung Han dan menampilkan Ha Jung Woo, Yeo Jin Goo, Sung Dong Il, dan Chae Soo Bin dalam peran utama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam film ini, penonton disuguhkan dengan penggambaran yang sangat realistis tentang insiden tragis pembajakan yang melibatkan 55 penumpang dan 5 pramugari. Sutradara Kim Sung Han berhasil menghadirkan set pesawat yang dibuat ulang secara detail, menambahkan nuansa autentik pada keseluruhan cerita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Review Film Hijack 1971: Ketegangan dalam Pesawat dan Pengembangan Karakter
Penggunaan adegan aksi yang mendebarkan, terutama saat aksi pembajakan berlangsung, dieksekusi dengan sangat rinci. Meskipun demikian, ada momen saat ketegangan yang dihadirkan cenderung terlalu sinematik dibandingkan dengan nuansa keaslian yang seharusnya dimiliki di sebuah insiden nyata.
Namun, peran dari Ha Jung Woo sebagai Tae-in, pilot saat berupaya menghentikan pembajakan, dan Yeo Jin Goo sebagai Yong-dae, pembajak yang mencoba mengarahkan pesawat ke Korea Utara, ditampilkan dengan intensitas memikat. Penggambaran dari momen pembajakan di udara, ketika pesawat jatuh ke tangan Yong-dae yang menggunakan ancaman untuk memaksa pilot mengubah jalur menuju Korea Utara, menghadirkan ketegangan terasa nyata.
Karakter Yeo Jin Goo terkadang kurang berhasil dalam menanamkan rasa kejahatannya. Tapi dalam film ini, dia cukup berani mengambil peran antagonis, berbanding terbalik dengan peran-perannya sebelumnya.
Ketegangan yang diciptakan oleh adegan di dalam kokpit dan upaya para penumpang untuk menghadapi ancaman pembajakan memberikan lapisan dramatis begitu kuat dalam setiap narasi. Film ini berhasil menangkap rasa takut dan tertekan di antara para penumpang yang terjebak dalam situasi mencekam tersebut.
Hijack 1971 mencoba mengeksplorasi dinamika psikologis para karakter di tengah situasi yang menantang, meskipun ada beberapa momen terasa terlalu melodramatis dan klise. Beberapa tambahan alur cerita seperti kisah pribadi jaksa muda dan ibunya yang tunarungu terasa terlalu melodramatis, mengurangi fokus dari inti cerita pembajakan yang sebenarnya.
Detail Aksi Pembajakan dan Sinematik dalam Film
Pencapaian sinematik terbesar dari Hijack 1971 terletak pada saat film ini berhasil menampilkan aksi di dalam pesawat dengan detail yang memukau. Mulai dari penggambaran jet tempur Korea Selatan yang mengejar pesawat pembajak hingga momen dramatis pendaratan darurat, semuanya memberikan tontonan menegangkan dan mendebarkan. Ditambah dengan audio effect dari film yang membuat suasana menonton semakin intens mendalami plot film.
Dari segi produksi, secara keseluruhan, film ini juga memperlihatkan kehati-hatian luar biasa dalam penyutradaraan untuk semua aktor yang terlibat. Sebagai debut penyutradaraan Kim Sung Han, film ini tidak hanya menjadi bukti kemampuannya dalam mengarahkan sebuah kisah dramatis, tetapi juga sebagai persembahan yang mengesankan dari talenta-talenta sinematik Korea Selatan.
Hijack 1971 adalah upaya membangkitkan kembali momen tragis dalam sejarah penerbangan Korea Selatan dengan gaya sinematik yang memikat. Meskipun ada kelemahan dalam pengembangan karakter tertentu, film ini berhasil menggambarkan ketegangan dan dramatisme yang melekat pada peristiwa sebenarnya.
Sejarah Pembajakan Pesawat Korean Air F27
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Hijack 1971 merupakan adaptasi dari salah satu peristiwa pembajakan pesawat paling bersejarah di Korea Selatan. Pada Januari 1971, sebuah pesawat penumpang Korean Air F27 berangkat dari Bandara Sokcho menuju Bandara Gimpo, namun perjalanan ini berubah menjadi momen tragis ketika seorang pemuda Korea Selatan mencoba membajak pesawat dengan rencana membawanya melintasi Zona Demiliterisasi menuju Korea Utara.
Peristiwa ini menjadi catatan penting dalam sejarah penerbangan Korea Selatan, yang mencerminkan ketegangan politik dan keamanan krusial pada masa itu. Naskah film ini ditulis oleh Kim Kyung Chan, seorang penulis skenario yang telah terbukti dalam karyanya sebelumnya seperti Cart (2014), 1987: When the Day Comes (2017), dan Hit-and-Run Squad (2019). Setelah sukses besar di Korea Selatan dengan penayangan perdana pada 21 Juni 2024, Hijack 1971 siap untuk memukau penonton di Indonesia mulai kemarin.