Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Film horor Thailand The Cursed Land karya sutradara Panu Aree yang telah tayang di sejumlah festival film internasional. Film supernatural ini dibintangi oleh aktor Thailand, Ananda Everingham dan Jennis Oprasert, serta dari Malaysia, Bront Palarae.
The Cursed Land tayang perdana di Thailand pada 11 Juli 2024. Sebelum itu sudah diputar di International Film Festival Rotterdam (IFFR) (Belanda), Ho Chi Minh City International Film Festival (Vietnam), Asian Film Festival (talia), Bucheon International Fantastic Film Festival (BiFan) (Korea Selatan), dan New York Asian Film Festival (NYAFF) (Amerika Serikat).
Di Indonesia sendiri, The Cursed Land ditayangkan di Madani International Film Festival pada Sabtu, 5 Oktober 2024 di Studio Asrul Sani, Taman Ismail Marzuki. Film horor Thailand ini kemudian akan dirilis di bioskop Tanah Air pada Rabu, 9 Oktober 2024.
Sinopsis The Cursed Land
The Cursed Land mengikuti kisah ayah dan putri tunggalnya bernama Mit (Ananda Everingham) dan May (Jennis Oprasert). Istrinya meninggal karena kecerobohan Mit yang kemudian membuatnya selalu dihantui rasa bersalah. Mit kerap mengalami sakit kepala tanpa alasan yang jelas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jennis Oprasert dan Ananda Everingham dalam film The Cursed Land. Dok. Istimewa
Mereka pindah rumah ke Nong Chok, pinggiran kota Bangkok yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Sejak hari pertama pindah, Mit merasa terasing dan tidak percaya pada penduduk setempat. Ia sudah diperingatkan untuk jangan memindahkan ataupun membuang barang yang ada di rumah kayu dua lantai tersebut. Namun Mit tetap menyingkirkan jimat-jimat yang tersebar di dalam rumah.
Teror mulai datang dan mengganggu Mit. Ia berusaha mengusirnya dengan memanggil biksu untuk mendoakan rumahnya. Tanpa disadari mereka justru melepaskan jin, seorang budak yang dipenjara selama berdirinya Bangkok, 200 tahun lalu. Karena kutukan jin berada di luar jangkauan para biksu, mereka bersama salah satu penduduk setempat, Heem (Bront Palarae), melakukan perjalanan ke Narathiwat untuk mencari bantuan seorang dukun, Zainab (Seeda Puapimol).
Review The Cursed Land
Film The Cursed Land mengekspolarasi banyak hal, mulai dari cerita rakyat, tradisi lokal, sejarah, hingga hubungan antara ayah dengan anak perempuan remajanya. Ananda Everingham dan Jennis Oprasert mampu menumbuhkan suasana canggung antara ayah dan anak yang kurang harmonis melalui gestur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
(kiri ke kanan) Jennis Oprasert, Ananda Everingham, dan Bront Palarae dalam film The Cursed Land. Dok. Istimewa
Di luar kisah horornya, Panu Aree menghadirkan kisah bagaimana ayah dan putri semata wayangnya bisa berdamai dengan keadaan, dan bersatu kembali untuk melawan energi negatif bersama-sama. Keduanya terkesan sangat dingin satu sama lain, namun sebenarnya ingin saling melindungi. Selain mereka berdua, karakter penting yang juga menarik adalah Heem. Bront Palarae berhasil membuat karakter Heem menjadi misterius dan membuat penasaran dengan latar belakangnya.
Seperti judulnya, pusat cerita The Cursed Land ada pada rumah kayu yang dibagun di atas tanah terkutuk. Gambaran angker tampak jelas dari penampakan luar dan dalam rumah yang minim pencahayaan, interior usang, halaman luas dan tidak dekat dengan rumah lainnya. Efek suara derit kayu berulang kali terdengar, menunjukkan betapa tuanya rumah itu dan sudah lama tidak berpenghuni.
Film The Cursed Land. Dok. Istimewa
Untuk penonton yang mengharapkan wujud hantu berwajah seram, rambut panjang, dan baju putih, sepertinya Anda akan kecewa. Karena The Cursed Land hanya menampilkan sosok bayangan hitam dan asap pekat yang menyerupai sesosok makhluk, ditambah dengan efek suara yang kurang cukup membuat jumpscare berarti.
Di sepanjang film berdurasi 128 menit ini, Panu Aree memperlihatkan bagaimana Mit dan May sebagai pendatang, sangat kontras dengan penduduk lokal. Yang paling menonjol adalah dari sisi kepercayaan. Mit dan May yang beragama Budha tinggal di antara warga Muslim. Suara azan sering dimunculkan, semakin menambah kuat unsur agama yang melekat dalam film ini.
Meski durasi dua jam rasanya terlalu lama dan nuansa horor terasa kurang membuat bulu kuduk berdiri serta tidak terlalu mengejutkan di akhir film, The Cursed Land tetap menarik. Akting para pemain dan alur maju mundur yang ditawarkan membuat film ini lebih hidup.
Pilihan Editor: Operation Undead, Kisah Zombie Thailand dengan Gaya Berbeda