Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Sean Ono Lennon Garap Soundtrack Film One to One: John & Yoko

Putra John Lennon dan Yoko Ono, Sean Ono Lennon menggarap ulang soundtrack untuk film dokumenter One to One: John & Yoko.

21 April 2025 | 10.34 WIB

Film One to One: John & Yoko. Foto: Instagram/@dogwoof
Perbesar
Film One to One: John & Yoko. Foto: Instagram/@dogwoof

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sean Ono Lennon, putra John Lennon dan Yoko Ono, ditugaskan menggarap ulang soundtrack untuk film dokumenter One to One: John & Yoko. Dokumenter yang menceritakan tentang kisah tentang pasangan John Lennon dan Yoko Ono ini dirilis pada Jumat, 11 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dokumenter in bukan hanya sekadar film konser. Film One to One: John & Yoko menampilkan konser amal "One to One" yang dilakukan oleh John Lennon, Yoko Ono, dan band Elephant’s Memory di Madison Square Garden pada Agustus 1972. Konser tersebut menjadi satu-satunya penampilan langsung penuh Lennon setelah The Beatles bubar hingga kematiannya delapan tahun kemudian. Sean Ono Lennon ditugaskan menggarap ulang rekaman konser ini, seperti sebelumnya yang pernah ia lakukan dalam proyek lainnya, termasuk Mind Games yang meraih Grammy.

Sean Ono Lennon Bicara tentang Dokumenter One to One: John & Yoko

Dalam wawancara dengan Variety, Sean mengungkapkan bagaimana film karya sutradara Kevin MacDonald mampu menangkap sosok kedua orang tuanya, John Lennon dan Yoko Ono, dengan baik. Ia bercerita bahwa beberapa rekaman telepon lama yang baru ditemukan membuatnya merasa lebih dekat kembali dengan sang ayah. Rekaman tersebut berisi percakapan antara orang tuanya. Ayahnya meninggal saat Sean masih berusia 5 tahun. Bagi Sean, menonton film ini seperti mendapatkan waktu khusus untuk bersama kedua orang tuanya kembali.

“Menurut saya sangat menarik bahwa John dan Yoko terkenal merekam kehidupan mereka sepanjang waktu melalui video, maksud saya, melalui film 16 millimeter," ungkapnya. Menurutnya, John Lennon dan Yoko Ono bisa dianggap sebagai pasangan selebritis ala acara realitas televisi pertama, karena mereka telah melakukan hal-hal seperti itu sejak awal 1970-an, jauh sebelum munculnya acara realitas TV, media sosial, atau meme.

Sean juga mencatat bahwa penonton akan melihat ibunya dalam sudut pandang baru. "Orang-orang akan benar-benar mendengar ibu saya berbicara sendiri dalam konteks yang sangat jujur," katanya. "Saya pikir itu benar-benar menunjukkan apa yang dideritanya dan apa yang dialaminya, tetapi juga betapa cerdasnya dia, dan bagaimana dia memandang dunia saat itu," ia melanjutkan.

Tentang Konser One to One

Melansir dari TIME, konser One to One berlangsung pada 30 Agustus 1972, dan selama pertunjukan tersebut, John Lennon dan Yoko Ono berhasil mengumpulkan sekitar 1,5 juta dolar AS untuk membantu anak-anak penyandang disabilitas. Saat itu, Amerika Serikat masih terlibat dalam Perang Vietnam, sementara banyak warga mulai menentang perang.

Film dokumenter One to One: John & Yoko menggunakan konser tersebut sebagai titik awal untuk menunjukkan bagaimana Lennon memanfaatkan ketenarannya untuk menyebarkan pesan damai dan memberikan pengaruh positif kepada masyarakat. 

Pasangan ini tidak hanya memperjuangkan aktivisme politik yang radikal tetapi juga cinta yang radikal. Keduanya menarik perhatian luas pada 1969 karena aksi "bed-in" mereka, di mana mereka berbaring di tempat tidur selama seminggu dalam protes anti perang. Pada saat konser One to One, John Lennon telah menikah dengan Yoko Ono selama tiga tahun. Mereka tinggal di Greenwich Village dan mereka baru saja merilis album, Some Time In New York City.

SOFWA NAJLA TSABITA SUNANTO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus