Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Gelaran event musik Merona Fest di Stadion Kridosono Yogyakarta, Sabtu petang, 26 Agustus 2023 sukses menyedot ribuan penonton. Sejumlah musisi tampil seperti Sheila on 7 (SO7), Maliq & D'essentials,The Upstairs, Vierratale, juga Prince Husein.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suasana pengunjung bergemuruh penuh semangat saat SO7 mulai tampil dengan formasi lengkap. Band asal Yogyakarta yang digawangi Akhdiyat Duta Modjo (vokalis), Eross Candra (gitaris) dan Adam Muhammad (basis) itu membius penonton dengan selusin lagu populernya. Mulai dari album pertama hingga terakhir. Seperti lagu 'Dan', 'Kita', 'Melompat Lebih Tinggi', 'Seberapa Pantas', 'Hari Bersama', 'Lapang Dada', juga 'Film Favorit'.
Sheila on 7 Panaskan Konser, Eross Candra Singgung Iklim Konser
Di sela konser yang dihelat Bliss Collaborative itu, Eross mengatakan sangat senang karena penonton yang hadir membeludak memenuhi stadion. "Setelah pandemi Covid-19, iklim konser di Yogyakarta semakin seru dan asyik," kata pentolan band yang sudah 27 tahun berdiri mewarnai blantika musik tanah air itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, Eross menyoroti, di tengah eforia masyarakat yang bersemangat menghadiri konser-konser off air itu, tetap masih marak orang-orang yang coba mencari kesempatan. Dengan tujuan meraup untung besar tanpa memikirkan orang lain. Hal yang disoroti Eross itu adalah banyaknya konser musik yang belakangan tiba tiba dibatalkan sepihak event organizer.
“Setiap hal yang sukses, tentu saja ada yang cuma cari kesempatan, cari untung tanpa memikirkan orang lain, hal tersebut pasti ada di kesempatan," kata Eross. "Saya berharap iklim yang bagus untuk konser musik ini bisa konsisten dan terus menunjukkan grafik yang naik signifikan.”
Banyak Konser Dibatalkan Sepihak
Di Yogyakarta sendiri, tahun ini sempat ramai di media sosial soal rencana konser yang dibatalkan penyelenggara secara sepihak. Alasan yang kerap dipakai untuk membatalkan konser itu tak lain jumlah penonton yang terlampau sedikit.
Sayangnya, meski konser sudah dibatalkan, pengunjung yang sudah terlanjur membeli tiket terlihat susah mendapatkan refund atau pengembalian biaya yang telah dikeluarkan. Sehingga tampak seperti mengemis-ngemis hingga memaki kepada penyelenggara melalui akun media sosial.