Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara film Waktu Maghrib, Sidharta Tata memiliki visi untuk membuat film horor yang berkualitas. Ia mengakui kalau fenomena film horor di Indonesia sudah sangat menjamur, namun untuk film horor berkualitas masih terbilang sedikit.
"Saya punya visi, saya ingin ada di titik di mana saya bisa membuat (film) horor ini adalah horor yang bertanggung jawab, horor yang tetap menjaga kualitas, dan horor yang bisa tetap ada di level di mana film horor itu tetap bermartabat," kata Tata saat media visit dengan Tempo, Rabu, 25 Januari 2023, secara online.
Menurut Tata, film horor produksi Hollywood maupun negara di Asia dipandang sebagai karya yang berkualitas, tidak murahan, dan tempat terhormat. "Saya ingin mengembalikan soal roh fim horor yang baik dan berkualitas bersama dengan pembuat (film) horor yang lain, tentu saja," katanya.
Sidharta Tata Pilih Horor Jadi Film Panjang Pertamanya
Sidharta Tata dikenal sebagai penulis dan sutradara yang telah menghasilkan banyak film pendek dan serial Indonesia. Waktu Maghrib merupakan film panjang pertama yang ia garap. Tata sendiri memiliki alasan khusus memilih genre horor untuk film panjang pertamanya ini.
"Membuat (film) horor membutuhkan tantangan-tantangan yang rumit, secara teknis, kemasan, bagaimana menyajikan ketegangan, hal yang mendebarkan, dan sebagainya, itu sesuatu yang menantang dan rumit. Dan saya suka dengan kerumitan dan tantangan sehingga itu menjadi salah satu tantangan bagi saya untuk 'kayaknya menarik kalau film horor jadi film (panjang) pertama'," kata Tata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Simak: Trailer Film Waktu Maghrib Ditonton 1,1 Juta Kali, Bakal Manghantui di Bioskop 9 Februari 2023
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adegan di Film Waktu Maghrib. Foto: Rapi Film.
Waktu Maghrib Tak Hanya Cuma Film Horor
Lebih lanjut, Tata menuturkan kalau Waktu Maghrib bukan hanya sekadar film horor saja. "Saya justru membelah itu menjadi satu, horor, thriller, dan misteri. Ada banyak hal yang ingin saya angkat, tidak hanya sekadar menakut-nakuti atau jumpscare. Ada ekspektasi lain yang ingin saya bangun untuk membuat film horor ini berkualitas," katanya.
Ia mengungkapkan perbedaan Waktu Maghrib dengan film horor lainnya adalah sudut pandang. Waktu Maghrib menggunakan sudut pandang anak-anak dengan beragam karakter yang kuat dikemas dalam kisah horor, thriller, dan misteri. "Sangat jarang film horor di Indonesia memakai sudut pandang anak kecil. Itu yang akan menjadi menarik. Bagaimana kami akan menyajikan film ini melalui sudut pandang anak-anak yang diikuti oleh para orang tua ataupun penonton," katanya.
Sinopsis Waktu Maghrib
Waktu Maghrib berkisah tentang teror supranatural yang dialami oleh tiga orang sahabat di sebuah desa terpencil. Tempat tinggal mereka yang terpencil hingga kerap telat datang ke sekolah dan membuat kesal Bu Woro, guru sekolah mereka. Ketiganya mendapatkan hukuman. Kesal karena mendapatkan hukuman, mereka menyumpahi guru mereka di waktu surup (bahasa Jawa dari senja atau magrib). Sumpah itu bertuah, guru mereka tewas mengenaskan dan menjadi teror bagi ketiga bocah itu.
Film ini dibintangi sederet aktor, antara lain Aulia Sarah, Taskya Namya, Ali Fikry, Bima Sena, Nafiza Fatia Rani, dan Andri Mashadi. Meski dibintangi anak-anak, film ini dikategorikan untuk usia 17 tahun ke atas. Waktu Maghrib akan tayang di bioskop mulai Kamis, 9 Februari 2023.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.