Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Satire Sosial dalam Senyum Rosamund

Rosamund Pike terpilih sebagai Aktris Komedi Terbaik dalam Golden Globe 2021 lewat film I Care a Lot. Memerankan wali yang mengeruk harta orang lanjut usia.

20 Maret 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rosamund Pike dalam I Care A Lot. Netflix

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEJAHATAN terkadang datang mengendap dalam jubah kebaikan dan kemurnian. Juga dalam senyum artifisial Marla Grayson (diperankan Rosamund Pike) yang tak kalah ikonik dari tarikan bibir Joker. Sudah tujuh tahun berselang sejak kehadiran Pike begitu mengintimidasi kita dalam Gone Girl (2014) yang dibintanginya bareng Ben Affleck. Setelah film itu, kita tahu Pike (A Private War, Radioactive) dapat merasuk sempurna dalam peran perempuan berdarah dingin berwajah inosen yang punya naluri kejam luar biasa. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keculasan yang tak jauh berbeda itu kita rasakan lagi dalam perannya sebagai Marla dalam I Care a Lot, film garapan J Blakeson yang tayang di Netflix. Dalam film ini, Marla adalah predator yang menyaru menjadi guardian, penjaga orang lanjut usia (lansia). “Bermain adil adalah lelucon yang dibikin orang kaya untuk membuat kita tetap miskin,” begitu katanya. Ia menawarkan tampilan keren dengan setelan mahal dan rambut bob yang amat rapi, mirip gaya Pemimpin Redaksi Vogue Anna Wintour. Tak ketinggalan, ia juga memakai kacamata hitam dan membawa vape ke mana pun. Dalam beroperasi, Marla bermitra dengan pasangan romansanya, Fran (Eiza González). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Elisa Gonzales dalam I Care A Lot. Netflix

I Care a Lot adalah drama thriller yang menghibur sekaligus mengerikan. Blakeson menyiapkan plot berliku yang rumit, ramuan antara satire sosial dan kriminalitas yang telanjang. Kekejaman dirajut dengan sistematis oleh Marla lewat jaringannya di rumah sakit, panti jompo, hingga—mungkin saja—pengadilan. Jejaring yang mapan ini membuat Marla selalu mulus menjalankan operasinya. Calon klien barunya biasa dibisikkan oleh dokter di rumah sakit, seperti saat ia menemukan tambang emas bernama Nyonya Peterson, seorang perempuan tua tajir-melintir yang hidup sebatang kara dan normal-normal saja. Dokter yang disuap Marla itu meneken diagnosis palsu. Ia menyatakan Peterson, yang di ambang menderita demensia, tak bakal bisa hidup sendiri sehingga perlu didampingi wali. 

Rekomendasi dokter itu disahkan negara lewat pengadilan, yang juga menunjuk Marla sebagai penjaga Peterson. Eksploitasi dan pelecehan terhadap orang lansia pun dimulai: Marla mengetuk pintu rumah Peterson dan senyum yang mengganggu itu tersaji di depan mata kita. Humor gelap yang menyiksa ini mesti kita atasi karena ulah Marla dan Fran sungguh mengaduk kemarahan. Marla yang berakting lembut, penuh kasih, paham etika, dan (seolah-olah) peduli berhadapan dengan Peterson yang penuh kebingungan dan memantik rasa iba.  

Peter Dinklage (kiri) dan Rosamund Pike dalam I Care A Lot. Netflix

Dalam I Care a Lot, kita diberi gambaran atas sistem perwalian lansia di Amerika Serikat yang dilematis. Peran wali dianggap dapat menilai kebutuhan kliennya lebih akurat karena tak terikat hubungan darah, berbeda dengan anggota keluarga yang punya kebutuhan finansial sendiri. Namun ketiadaan emosi itu juga yang membuat wali—dalam hal ini Marla—tega saja kepada kliennya. Peterson lalu dipaksa masuk ke panti jompo berfasilitas aduhai, dan Marla menguras harta si klien sebagai bayarannya. Amarah Peterson bahkan dimaknai Marla dan hakim sebagai bentuk penyakit linglung yang menyedihkan. Sementara itu, di sisi lain, hukum memberi Marla kunci pintu rumah dan akses tabungan Peterson sebagai bentuk tanggung jawab si wali atas kliennya.

Apesnya Marla, ia menipu orang yang salah. Peterson, yang seolah-olah tampak jinak dan ramah, menyimpan latar belakang kelam. Nenek itu punya hubungan dekat dengan anggota mafia Rusia, Roman Lunyov (Peter Dinklage). Pertempuran tanpa moral antara Marla dan Roman pun dimulai. Ketidaktahumaluan Marla dan ambisinya itu dilawan Roman, yang tak segan menyudahi hidup orang. Namun sudah seru keduanya baku hantam dan saling melempar bahaya, tiba-tiba saja ada permufakatan baru. Keduanya sepakat bekerja sama mengeruk harta lewat bisnis eksploitasi kalangan lansia. Ya, monopoli memang menggiurkan. Pilihan Marla meneguhkan anggapannya bahwa kekayaan lebih mudah didapatkan dengan cara-cara kotor. 

Komedi gelap berhamburan dalam I Care a Lot. Terutama dalam adegan saat Pike beraksi dan memunculkan senyum manipulatifnya itu lagi. Rosamund Pike, sulit disangkal, begitu benderang dalam kelamnya film ini. Golden Globe pun mengganjar Pike sebagai Aktris Komedi Terbaik tahun ini. Sebagai perampok bergaya pahlawan, Marla ditampilkan epik oleh Pike dalam kemasan yang akan terus dikenang. Walau kita pasti kesal terhadap tingkahnya, pada babak akhir film ini dia justru dapat memutarbalikkan perspektif karena nasib si culas Marla yang mengundang empati. 

Begitu pun Dinklage, yang terkadang tampil komikal, tampil segar dengan gaya yang dingin. Ia menopang Pike sebagai seterunya dengan tek-tokan yang asyik. Namun, bila ada yang memiliki peran sama unik dan kuatnya dalam film ini, Nenek Peterson-lah orangnya, yang diisi Wiest, aktris yang dua kali membawa pulang Oscar. Wiest dalam kesempatan apa pun selalu membuat kita berada di pihaknya, walau sebenarnya ia sendiri pun tak benar-benar bersih. Pun saat ia mengecoh Pike dan sedikit demi sedikit menunjukkan identitas asli yang suram, kita tahu, Peterson adalah seorang tua yang beringas dan tak butuh dikasihani. 

Eiza González, Dianne Wiest, dan Rosamund Pike dalam I Care A Lot. Netflix

Bila ada satu hal yang semacam mengganggu dari film ini, itu adalah tidak adanya secuil pun penjelasan tentang masa lalu Marla hingga membuatnya tumbuh demikian tercela. Padahal menarik seandainya ditampilkan sedikit kilas balik yang membuat Marla menjadi begitu percaya diri dan super hingga yakin bisa menaklukkan apa pun di depannya. Begitu pun porsi Peterson, rasanya kurang bila mengingat bahwa orang tua ini mampu mengecoh kita dengan gaya santun dan kepolosannya, walau memang, seperti dikatakan Marla kepada Fran, jangan sampai kita tertipu oleh tampilan orang tua. Sebab, penjahat mana pun pastinya akan menjadi tua (dan bahkan bertambah jahat, mungkin?). 

Film ini konsisten menyuguhkan kemungkinan-kemungkinan mengerikan yang meletupkan amarah seputar industri perwalian dan panti jompo. Sebab, bisa jadi situasi yang sama menimpa orang tua, atau bahkan kita sendiri. Sungguh mengerikan bila tiba-tiba saja kebebasan kita dikendalikan jarak jauh, tanpa ada peluang melawan orang semacam Marla yang menganggap kepedulian dan belas kasih adalah komoditas.

ISMA SAVITRI

I Care a Lot

Sutradara, Skenario:
J Blakeson

Pemain :
Rosamund Pike, Peter Dinklage, Eiza González, Dianne Wiest

Rilis:
19 Februari 2021

Distributor:
Netflix

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Isma Savitri

Isma Savitri

Setelah bergabung di Tempo pada 2010, lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro ini meliput isu hukum selama empat tahun. Berikutnya, ia banyak menulis isu pemberdayaan sosial dan gender di majalah Tempo English, dan kini sebagai Redaktur Seni di majalah Tempo, yang banyak mengulas film dan kesenian. Pemenang Lomba Kritik Film Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019 dan Lomba Penulisan BPJS Kesehatan 2013.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus