Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Sinopsis Single in Seoul, Film Korea tentang Makna dari Hidup Menjomlo

Mengulas film Single in Seoul tentang kisah kesendirian Park Yeong-ho (Lee Dong-wook) dan Joo Hyeon-jin (Lim Soo-jung)

15 Januari 2025 | 01.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Lee Dong Wook dan Im Soo Jung dalam film Single in Seoul. Foto: Instagram/@lotteent.movie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Single in Seoul merupakan film dari Korea Selatan yang dirilis pada Rabu, 29 November 2023. Sajian drama komedi romantis tersebut meraih skor 6,1/10 di IMDb dengan durasi relatif singkat, yakni hanya 1 jam 43 menit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun penilaian yang diperoleh tidak terlalu tinggi, film yang proses syutingnya dimulai sejak Sabtu, 14 November 2020 lalu itu, bisa menjadi tontonan menarik bagi orang-orang yang sedang berjuang dalam kesendirian. Lantas, bagaimana sinopsis Single in Seoul? 

Profil Single in Seoul

Melansir AsianWiki, Single in Seoul disutradarai oleh Park Bum-soo yang juga mengarahkan syuting film Red Carpet (2013) dan Victory (2024) serta film pendek Solo 36’ (2008) dan Serious Comedy (2010). Film yang naskahnya ditulis Lee Ji-min dan diproduseri So Joo-young tersebut diproduksi oleh DCG Plus dan Myung Films. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lee Dong-wook dan Lim Soo-jung hadir sebagai pemeran utama dengan masing-masing memainkan sosok Park Yeong-ho dan Joo Hyeon-jin. Nama-nama lain juga turut muncul dalam Single in Seoul, seperti Esom (Joo-ok), Jan Hyun-sung (Jin Pyo), Kim Ji-yeong (Kyeong-ah), Lee Mi-do (Yoon-jeong), dan Lee Sang-yi (Byeong-soo). 

Sinopsis Single in Seoul

Joo Hyeon-jin yang berprofesi sebagai editor di sebuah perusahaan penerbitan, kebingungan dalam mencari satu penulis. Dia ingin menemukan penulis yang tidak hanya pandai merangkai kata-kata, tetapi juga mempunyai pandangan terkait percintaan yang unik, karena nantinya harus menulis tentang fenomena melajang di Seoul. 

Kriteria yang ditetapkan Joo Hyeon-jin pun bukan hanya soal menulis, tetapi dia ingin kandidat yang diterima nantinya juga membekali diri dengan kemampuan fotografi yang mumpuni. Dan seluruh kualifikasi itu ternyata dapat ditemukan pada sosok Park Yeong-ho. 

Sebagai pemengaruh (influencer) di Instagram, Park Yeong-ho tentu meraih banyak pengikut berkat foto-foto estetik dan kemampuan menulis takarirnya yang baik (caption). Tak hanya itu, dia juga bekerja sebagai instruktur khusus menulis esai. 

Riuhnya para pengikut di akun media sosialnya ternyata berbanding terbalik dengan kehidupan nyatanya. Park Yeong-ho hanya tinggal bersama seekor kucing di sebuah loft dan menikmati kesendiriannya. Menonton bioskop, bekerja, dan makan di rumah makan, semuanya dia lakukan sendiri. 

Meskipun sesuai dengan kualifikasi, perasaan ketidakcocokan muncul di antara Joo Hyeon-jin dan Park Yeong-ho saat proses rekrutmen. Joo Hyeon-jin yang bekerja sebagai editor, di mana dituntut untuk selalu teliti dan sabar, ternyata tak cukup mampu mengubah kebiasaannya yang serba sembarangan. Sementara Park Yeong-ho menjadi pribadi yang serba terstruktur. 

Selain itu, Joo Hyeon-jin begitu mudahnya menaruh ketertarikan terhadap pria. Sebaliknya, Park Yeong-ho dikenal sebagai pria yang tidak mudah jatuh cinta. Dengan demikian, keduanya mempunyai perbedaan sifat dan karakter yang harus berjalan beriringan demi profesionalitas penulisan Single in Seoul. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus