Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebuah ember, sebuah meja mungil, dan ruangan dengan tangkai-tangkai bunga tergantung di atap. Mulanya perempuan itu menyiram kuncup bunga yang ”mekar” di ember. Lalu dimulailah ”krisis” terjadi. Lelaki itu menggeliat. Menerjang, menyusuri sang perempuan. Lalu datang wanita lain. Bertiga mereka terlibat dalam sebuah cengkerama, pergulatan, konflik.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo