Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Berita Tempo Plus

Permainan Ruang di Gedung Tua PFN

The Last Ideal Paradise memilih tempat yang tak lazim, yakni gedung Produksi Film Negara, Jakarta. Digarap sutradara Jerman, teater ini mengangkat isu terorisme, politik, dan budaya di Indonesia.

29 Februari 2020 | 00.00 WIB

Geladi The Last Ideal Paradise di studio Perum Produksi Film Negara, Jatinegara, Jakarta./ Goethe-Institut Indonesien
Perbesar
Geladi The Last Ideal Paradise di studio Perum Produksi Film Negara, Jatinegara, Jakarta./ Goethe-Institut Indonesien

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Sutradara Jerman, Claudia Bosse, mengarahkan teater mengenai terorisme dan teritori di Gedung PFN Jakarta.

  • Dalam teater The Last Ideal Paradise, seniman lintas disiplin bekerja sama memproduksi visual, audio, dan video.

  • Goethe menginisiasi teater dengan memanfaatkan bangunan lawas di kompleks perkantoran PFN Jakarta Timur.

INI seperti jurit malam dalam kegiatan perkemahan. Tak lain karena kami yang menonton teater The Last Ideal Paradise digiring menyusuri lorong-lorong area gedung perusahaan pelat merah, Produksi Film Negara (PFN), di Jalan Otista, Jakarta Timur, Rabu petang, 26 Februari lalu. Ada penonton yang hanya nyengir, ada juga yang mengungkapkan kengeriannya secara verbal karena mesti melewati gedung lawas PFN yang sebagian dibangun pada masa penjajahan Belanda. Kebanyakan sisi tembok luar bangunan tampak kusam dan terkelupas, berbaur dengan semak-semak rumput yang tinggi. Gedung ini terakhir direnovasi pada 1980-an, berbarengan dengan pembangunan studio dan laboratorium film.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Isma Savitri

Setelah bergabung di Tempo pada 2010, lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro ini meliput isu hukum selama empat tahun. Berikutnya, ia banyak menulis isu pemberdayaan sosial dan gender di majalah Tempo English, dan kini sebagai Redaktur Seni di majalah Tempo, yang banyak mengulas film dan kesenian. Pemenang Lomba Kritik Film Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019 dan Lomba Penulisan BPJS Kesehatan 2013.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus