A Hard Day's Night (1964)
Sutradara : Richard Lester
Skenario : Alun Owen
Pemain : John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, Ringo Starr
Produksi : United Artist
LONDON, 1964. Kerumunan massa bergerak ke satu penjuru. Mereka merangsek, meraung-raung, dan berteriak histeris. Polisi kewalahan membendung aksi tak terkendali itu. Hooligan? Bukan. Mereka tak punya potongan perusuh yang biasa mengacau di pertandingan sepak bola di Inggris. Gerombolan itu adalah para gadis penggemar fanatik The Beatles.
John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr. Lewat lagu-lagu abadinya, empat pria asal Liverpool, Inggris, ini menebar pesonanya ke seluruh dunia. Juga lewat film A Hard Day's Night, yang tak lekang dimakan pergerakan waktu. Meski diproduksi 38 tahun lalu, film ini tetap memberikan sensasi yang sama bagi penonton masa kini.
Jelas betul A Hard Day's Night adalah film musikal yang spesial. Film ini bukan hanya sebuah potret semidokumenter yang menghibur penonton, tapi juga sebuah jejak yang menandakan era baru bermusik. Mereka belum lagi menjelma menjadi ikon pop, tapi tingkat ketenarannya sungguh sudah luar biasa. Pada masa pemutarannya dulu, film ini begitu dahsyat mempengaruhi anak muda di Inggris dan di dunia internasional. Orang berduyun-duyun datang ke bioskop. Para gadis terisak menyaksikan idolanya di layar lebar. Para pria tampil dengan potongan rambut pendek dan tersisir rapi, meski tanpa minyak rambut yang biasa dipakai generasi orang tua mereka.
Itulah sihir The Beatles. Berbeda dengan Elvis Presley, yang selalu tampil manis dalam film-filmnya, Lennon and the gang cenderung tampil badung dan apa adanya, bahkan punya semangat "memberontak" khas anak muda. Tapi tak usah terlalu berharap ada cerita yang kuat, gambar yang luar biasa, atau ideologi yang mendasari "pemberontakan" empat anak muda ini di dalamnya. Satu hal yang pasti: pesona The Beatles melampaui batas-batas musik, film, ataupun potongan rambutnya.
Tapi, pertama-tama, lupakanlah semua teori tentang perbedaan film bagus dengan film buruk itu. Sebab, Beatles adalah cerita itu sendiri. Apa boleh buat, film ini harus mendapatkan perlakuan istimewa dibandingkan dengan film umum. Lagu-lagunya adalah sihir tersendiri. Dengan wajah ganteng, setelan rapi, dan rambut pendek pra-kelahiran generasi bunga (flower generation), mereka berempat sangat jauh dari gambaran anak muda yang memberontak. Ya, The Beatles memang menebar pemberontakan dengan cara yang manis.
Lewat film ini, kita akan dibawa ke satu hari dalam kehidupan mereka. Ceritanya tak terlalu sulit ditebak, berputar di kisah mereka saat diwawancarai wartawan, saat menghadapi kegilaan fans, atau ketika mencari Ringo Starr yang hilang saat show hampir dimulai. Dengan tambahan bumbu komedi yang pas, film ini begitu renyah dinikmati. Penonton seperti tidak sedang menonton film, tapi menyaksikan sebuah kisah nyata. Film ini tak ubahnya sebuah dokumentasi belakang layar para personel The Beatles.
Suasana musikal sudah terbangun sejak pertama judul dibentangkan di layar. Deretan lagu legendaris satu per satu mengalun: A Hard Day's Night, All My Loving, And I Love Her, Can't Buy Me Love, dan masih banyak lagi. Sulit rasanya menonton film ini tanpa ikut bernyanyi dan bergerak-gerak atau minimal menggoyangkan kepala dan kaki.
A Hard Day's Night adalah film terbaik Beatles. Mereka tampil apa adanya, dengan komedi yang tak berlebihan dan lagu-lagu terbaik sepanjang massa. Bandingkan dengan Help, saat mereka berakting kurang spontan dan terlalu mengandalkan komedi slapstick, atau Magical Mystery Tour, yang terlalu aneh jalan ceritanya karena Lennon dan teman-temannyalah yang menjadi sutradara padahal mereka tak punya pengalaman di bidang itu. Lain lagi Let It Be, yang dinilai terlalu dokumenter sehingga miskin cerita.
A Hard Day's Night adalah film wajib bagi penggemar musik dari segala zaman. John Lennon dan George Harrison memang sudah tiada, Paul McCartney dan Ringo Starr pun kian menua. Namun, lewat film legendaris ini, terbukti bahwa The Beatles will never die.
Andari Karina Anom
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini