Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

The Strokes di We The Fest: Pahlawan Garasi Bawa Dongeng New York ke Jakarta

The Strokes, band rock legendaris dari New York, akhirnya manggung di Indonesia. Membawakan hits pilihan dari katalog albumnya dengan brutal di Jakarta.

22 Juli 2023 | 13.46 WIB

The Strokes live untuk pertama kali di Jakarta dalam festival musik We The Fest pada Jumat, 21 Juli 2023. TEMPO/Muhammad Iqbal
Perbesar
The Strokes live untuk pertama kali di Jakarta dalam festival musik We The Fest pada Jumat, 21 Juli 2023. TEMPO/Muhammad Iqbal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Damn, guys, i was not expecting it,” kata Julian Casablancas setelah menyanyikan Under Control bersama kerumunan We The Fest pada Jumat malam, 21 Juli 2023. Pentolan The Strokes, yang mengenakan kaos Hawaii dan kacamata hitam ala bintang rock itu, mencoba tetap hangat saat membawakan bangers dari diskografinya dengan brutal di Jakarta – dua dekade setelah menjadi inspirasi generasi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

The Strokes akhirnya manggung di Indonesia. 22 tahun sejak debut fenomenal Is This It dan album nomor enam The New Abnormal yang mendapat penghargaan Grammy pada 2021. Memulai kisah sebagai ‘juruselamat’ rock yang melegenda di New York pada milenium ini, mereka masih yang paling licin di kancah musik gitar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Casablancas bersama rekan bandnya, Gitaris Albert Hammond Jr. dan Nick Valenski, Bassis Nikolai Fraiture, serta Drummer Fabrizio Moretti, memilih untuk memulai setnya dengan kalem lewat The Modern Age. “Up on a hill, here’s where we begin/This little story, a long time ago,” bunyi pembuka syair penuh simbolisasi asal muasal pahlawan garasi itu. 

Bad Decision yang metronomis lantang dipimpin oleh permainan Hammond Jr. dan Valensi, diikuti visual musim panas di latar panggung. Pertukaran keduanya berlanjut bersama dentuman drum Moretti di The Adults Are Talking – sementara Casablancas berusaha sekeras mungkin menyentuh bagian falsetto sebagai klimaks lagu tersebut.

The Strokes live untuk pertama kali di Jakarta dalam festival musik We The Fest pada Jumat, 21 Juli 2023. TEMPO/Muhammad Iqbal

Setelah tembang seksi Meet Me in The Bathroom, track favorit penggemar You Only Live Once dibawakan dan semua orang ikut bernyanyi. Casablancas sempat mengungkapkan keterkejutannya, sebab kelimun malam kemarin begitu membaur. 

Kerap kali, Casablancas meracau dan gelagatnya di atas panggung menjadi perhatian penggemar. Ia bilang Indonesia merupakan tempat musik dilahirkan. Penonton tampak menganggap ia terlalu mabuk untuk bernyanyi. Tapi dia sudah tak mengonsumsi minuman beralkohol sejak 2014. “I’d love to, but sorry,” katanya saat penonton meneriaki "drink up, drink up."

Pengunjung We The Fest sempat dikejutkan dengan aksi panggung The Strokes, yang mengajak salah satu penggemar naik untuk memainkan bagian drum di lagu Juicebox. Setelah menjadi perbincangan di internet, ternyata sosoknya adalah drummer Sajama Cut, Adam.

Life is Simple in the Moonlight dan Welcome to Japan mungkin beberapa lagu yang tidak terlalu menarik perhatian, tapi The Strokes nampak bersenang-senang dan tetap mengimbanginya dengan musik yang penuh semangat. 

Lagu-lagu yang lebih familiar di katalog awal karya mereka seperti Someday, Soma, dan Is This It membuat pentas menjadi sangat efektif. Beberapa andalan di album pertama itu bak membalikkan segalanya dan membuat dorongan bagi penonton untuk kembali melompat dengan penuh kegembiraan. 

Fraiture memainkan baris bassnya secara melodis untuk Automatic Stop, sebelum Last Nite menggetarkan sekaligus menutup Senayan untuk sementara dengan vokal Casablancas yang menggeram dan distorsi dalam nuansa blues yang kencang.   

Hard to Explain memberi sinyal pembantaian yang diharapkan – penggemar tercantol mengikuti ride simbal yang dibawakan Moretti dengan kabur bersama latar panggung bernuansa fiksi ilmiah era 80an. Kemudian, Reptilia mengabulkan apa yang massa inginkan, hentakan drum dan riff yang catchy – lagu terbaik yang membuat audiens secara retrospektif kembali melihat sudut unik Velvet Underground wanna be itu, yang berakhir dengan keaslian tersendiri.

DANIEL A. FAJRI

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus