Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Usai 20 Tahun, Christine Hakim dan Slamet Rahardjo Reunian di Film Bila Esok Ibu Tiada

Film Bila Esok Ibu Tiada menjadi momen reuni bagi para aktor senior untuk bermain bersama.

31 Oktober 2024 | 19.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris kawakan Christine Hakim berperan sebagai Rahmi, seorang ibu yang menjadi poros kehidupan keluarganya dalam film Bila Esok Ibu Tiada, besutan Rudi Soedjarwo. Adapun Slamet Rahardjo beradu peran sebagai Haryo, sang suami. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Momen ini tak sekadar menjadi proyek film biasa bagi Christine, melainkan ajang reuni dengan Slamet Rahardjo—rekan sesama seniman yang telah lama berkolaborasi di Sanggar Teater Populer. “Saya juga bisa bermain kembali dengan Mas Slamet setelah 20 tahun,” ujar Christine, di kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu, 30 Oktober 2024.

Christine Hakim dan Spiritualitas Peran sebagai Ibu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Memerankan tokoh seorang ibu bukan hal baru bagi Christine Hakim, namun dalam film ini, peran tersebut membawa kedalaman spiritual tersendiri. Perempuan kelahiran 1956 itu mengungkapkan bahwa karakter Rahmi mempertemukannya dengan perjalanan emosional yang erat kaitannya dengan pengorbanan seorang ibu.

“Cinta ibu itu beyond (di luar) imajinasi dan selalu penuh dengan semangat dan dukungan untuk anak-anaknya sampai akhir hayat,” kata Christine, aktris yang telah menyabet berbagai penghargaan, termasuk Piala Citra. Bagi dia, peran ini adalah wujud penghargaan bagi seluruh ibu yang selalu mengabdikan diri untuk keluarga.

Arti Penting Kehadiran Ibu

Pemeran bersama produser dan sutradara Film Bila Esok Ibu Tiada berfoto bersama saat jumpa pers di Plaza Indonesia XXI, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024. Film ini menampilkan drama keluarga yang menceritakan sebuah keluarga dengan empat orang anak yang sangat bergantung pada ibunya. TEMPO/Ilham Balindra

Di bawah arahan Rudi Soedjarwo, film ini tidak hanya berkisah tentang dinamika sebuah keluarga, tapi juga menggali makna mendalam dari hubungan ibu dan anak. Rudi mengajak penonton untuk menyelami arti pentingnya kehadiran seorang ibu dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya ingin mengajak penonton untuk merenungkan kembali arti keluarga dan pentingnya kehadiran seorang ibu dalam hidup kita,” ungkap sutradara yang juga menggarap film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) itu. Ia berharap, film ini dapat menginspirasi banyak orang untuk lebih menghargai waktu bersama orang-orang yang dicintai.

Film Bila Esok Ibu Tiada, yang akan tayang di bioskop pada Kamis, 14 November mendatang, menceritakan kehidupan sebuah keluarga yang sangat bergantung pada sosok ibu, Rahmi. Empat anaknya yaitu Rangga (Fedi Nuril), Rania (Amanda Manopo), Ranika (Adinia Wirasti), dan Hening (Yasmin Napper) — sering kali terjebak dalam perselisihan dan pertengkaran. 

Sang ibu selalu hadir dengan cinta dan dedikasi untuk menjaga kebersamaan mereka. Namun, keempat bersaudara itu akhirnya harus menghadapi kenyataan pahit dan saling mendukung untuk bertahan, usai ditinggal sosok ibu. Diproduseri oleh Agung Saputra dan Nunu Datau, film ini diangkat dari novel berjudul sama karya Nagiga Nuy Ayati.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus