Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
WAJAH perempuan tua itu mengguratkan kegelisahan. Bibir tipisnya yang tersenyum tak mampu menutupi kepedihannya. Berulang kali air mata mengembang di mata tuanya. Tak jarang bola matanya bergerak-gerak ketika mengingat peristiwa keji yang menimpanya puluhan tahun silam, ketika dia baru menginjak usia remaja.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo