Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Women from Rote Island Tayang di Bioskop 22 Februari, Sutradara Punya Harapan Besar

Film Women from Rote Island mengangkat isu-isu pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan dan laki-laki, termasuk kekerasan seksual.

30 Januari 2024 | 10.29 WIB

Poster film Women from Island. Foto: Bintang Cahaya Sinema
Perbesar
Poster film Women from Island. Foto: Bintang Cahaya Sinema

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah diputar di berbagai festival film bergengsi, Women from Rote Island akhirnya siap tayang di bioskop Indonesia pada Kamis, 22 Februari 2024. Film karya Jeremias Nyangoen ini mengangkat isu-isu pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan dan laki-laki, termasuk kekerasan seksual.

Film ini bercerita tentang perjalanan Martha, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang ke Pulau Rote untuk menghadiri pemakaman ayahnya. Namun, di balik kesedihan tersebut, Martha harus menghadapi traumanya sendiri akibat kekerasan seksual yang pernah ia alami. Sejalan dengan itu, Orpa, ibu Martha, juga harus berjuang menghadapi kehidupan yang keras dan menghadapi realitas kekerasan dan diskriminasi.

Pembuatan Women from Rote Island Menghabiskan Waktu 4 Tahun

Jeremias Nyangoen memiliki komitmen kuat terhadap proyek ini selama empat tahun. Satu tahun delapan bulan di antaranya dikhususkan untuk penulisan naskah yang mendalam dan berdaya. Jeremias Nyangoen melakukan perjalanan antara Jakarta dan Pulau Rote, mencari sudut pandang yang otentik untuk menggambarkan kisah ini.

Dalam upaya untuk memberikan sentuhan keaslian yang lebih dalam, Jeremias juga memilih para pemain yang belum pernah berakting, dan mereka adalah Van Jhoov, Linda Adoe, Irma Rihi, dan Sallum Ratu, yang asli dari Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kami berusaha menciptakan sesuatu yang tidak hanya memukau secara sinematik, tetapi juga menyentuh hati penonton. Selama perjalanan ini, kami tidak hanya menggarap film, tetapi juga berusaha menyuarakan isu-isu yang mungkin terlupakan oleh masyarakat luas,” ungkap Jeremias Nyangoen dalam siaran pers.

Women from Rote Island bukan hanya sebuah film, tetapi sebuah perjuangan untuk menyuarakan realitas kehidupan yang mungkin terabaikan. Diharapkan, film ini tidak hanya meraih penghargaan atau apresiasi, tetapi juga membuka ruang diskusi dan perubahan dalam pandangan terhadap isu-isu sosial yang dihadapi di NTT dan seluruh Indonesia.

"Saya berharap film ini dapat membuka mata dan hati penonton terhadap realitas kekerasan dan diskriminasi yang masih dihadapi perempuan tidak hanya di Rote, tetapi di banyak tempat. Semoga kita bisa bersama-sama merespons isu ini dengan cara yang positif dan mendukung perubahan menuju masyarakat yang lebih adil dan setara," katanya.

Women from Rote Island Menang Film Pilihan Tempo 2023

Sejak premiere di A Window On Asian Cinema Busan International Film Festival pada 7 Oktober 2023, Women from Rote Island terus mengumpulkan apresiasi dari berbagai festival film bergengsi, termasuk memenangkan kategori Penulis Skenario Asli Terbaik, Sutradara Terbaik oleh Jeremias Nyangoen, Pengarah Sinematografi Terbaik oleh Joseph Christoforus Fofid, dan Film Cerita Panjang Terbaik di Festival Film Indonesia 2023. Film ini juga meraih Direction Award di Jakarta Film Week 2023.

Terbaru, Women from Rote Island berhasil memenangkan Film Pilihan Tempo 2023. Selain iut, film ini juga meraih penghargaan di kategori Aktris Utama Pilihan (Merlinda Dessy Arantji Adoe), dan Sutradara Pilihan (Jeremias Nyangoen).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus