Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

”Din” Syamsuddin

2 April 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
pt_dinSam1006.jpg

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENGALAMAN menegangkan saat terbang bukan hal baru bagi Sirajuddin ”Din” Syamsuddin, 48 tahun. Satu kali pesawat yang ditumpanginya pernah mendarat darurat di Mataram, Lombok, karena ada baling-baling pesawat yang tak berfungsi. Tapi tak ada yang begitu dekat menyebabkannya berpapasan dengan maut seperti pada kecelakaan pesawat Garuda Indonesia GA-200 di Yogyakarta, awal Maret lalu.

”Ini adalah peringatan dari Allah, mungkin selama ini saya suka nyerempet-nyerempet,” katanya tanpa menjelaskan lebih jauh apa yang diserempetnya itu.

Kini, sebelum lepas landas dalam setiap penerbangan, Din punya ”ritual” baru yang dijalaninya dengan serius: minta izin pramugari untuk bertemu pilot. ”Saya bilang supaya mereka lebih hati-hati, dan yang terpenting jangan lupa berdoa,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Muhammadiyah ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus