Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MULA-mula adalah skandal impor sapi Australia oleh Bulog. Belakangan diketahui ada ”salam tempel” dari pengusaha Vietnam, setelah negara itu dipilih Bulog menjadi pemasok beras untuk Indonesia. Ketika hal ini ditelisik, muncul lagi skandal bekas Kepala Bulog, Widjanarko Puspoyo, dengan Yayasan Bina Sejahtera karyawan (Yanatera) Bulog.
Uang itu mengalir bagaikan air di ledeng yang bocor. Masuk ke ujung selang, lalu muncrat ke sana-sini, memenuhi kantong famili dan sanak keluarga. Beberapa sumber meyakini uang juga merembes ke sejumlah petinggi politik negeri ini.
Berikut aliran uang haram Bulog yang dapat ditelusuri Tempo. Sebagian sudah terang-benderang. Sebagian lainnya masih remang, bahkan gelap-gulita.
Kurie Suditomo
Rp 56 miliar
Yanatera Bulog
22 Juli 2002 Yanatera dan Arden Bridge Investment Ltd. meneken kerja sama pembelian hak tagih Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Untuk keperluan itu Yanatera meminjam duit dari Bukopin Rp 56 miliar dengan agunan deposito Yanatera di bank itu.
Juli 2002—Juni 2003 (dalam kasus pinjaman Yanatera)
Bubbenhill Finance Uang senilai Rp 56 miliar ditransfer dari Yanatera ke rekening Bubbenhill Finance, sebuah perusahaan yang bertindak atas nama Arden Bridge. Bubbenhill sendiri tidak tercantum dalam kontrak Arden dengan Yanatera.
Rp 59,64 miliar Hingga Juni 2003, melalui Bubbenhill, Arden Bridge mengangsur pinjaman itu ke rekening Yanatera hingga senilai Rp 59,64 miliar. (kurang Rp 6,58 miliar dari utang pokok dan bunga Rp 66,23 miliar).
VSFC Dari Vietnam Southern Food Corporation (VSFC) menuju PT Tugu Dana Utama (rekanan pengadaan beras Bulog dalam negeri). Direktur utama perusahaan itu adalah Laksmi Setyanti Karmahadi, sementara yang menjalankan bisnis tersebut adalah mantan suaminya, Cheong Karm Cheun, kini tinggal di Singapura.
Melalui Bank Foreign Trade of Vietnam cabang Kota Ho Chi Minh
- 23 August 2002 US$ 772.179
- 20 Maret 2003 US$ 593.579
- 9 April 2003 US$ 189.808
Dari VSFC, ada aliran uang ”terima kasih” ke rekening-rekening lain milik petinggi partai-partai politik yang menyetujui kebijakan impor beras dari Vietnam.
PT Tugu Dana Utama
Dari rekening PT Tugu Dana Utama di HSBC Hong Kong menuju rekening Arden Bridge Investment Limited di Bank Bukopin (milik Widjokongko Puspoyo, adik Widjanarko).
- 27 Ma ret 2003 US$ 500.000
- 31 Maret 2002 US$ 300.000
- 9 Juni 2003 US$ 402.523
Dari rekening PT Tugu Dana Utama di HSBC Hong Kong menuju rekening sejumlah direktur Arden Bridge Investment Ltd. di HSBC Singapura.
Arden Bridge Investment Ltd.
Dari rekening Arden Bridge Investment Ltd. menuju empat rekening pribadi.
Rinaldy Puspoyo (anak Widjanarko) Rp 3,809 miliar berbentuk rumah (Pengelola pompa bensin di kawasan Cikampek, berinisial S ikut menalangi kekurangan dari harga pembelian rumah. Pompa bensin itu ditengarai milik Widjanarko Puspoyo.)
Widjanarko Puspoyo US$ 30.000
Endang E. (istri Widjanarko) 15 Sept. 2004 US$ 109.470
Winda Nindiaty Djuanda (putri Widjanarko)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo