Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
LAKSMI Pamuntjak, 40 tahun, ikut Olimpiade London pada Juni mendatang. Penyair dan penulis ini tak sedang "alih profesi" menjadi atlet. Ia diundang ke Poetry Parnassus-olimpiade puisi yang digelar mengiringi pesta olahraga dunia di Inggris itu. Festival sajak ini adalah yang terbesar dalam sejarah Britania Raya: menghadirkan penyair dari sekitar dua ratus negara.
Mewakili Indonesia, penyusun Jakarta Good Food Guide ini tak akan membacakan sajak dengan tema Nusantara. Baginya, puisi itu membebaskan dari identitas, termasuk urusan kebangsaan. Itu sebabnya, karya-karyanya-yang sebagian besar dibikin dalam bahasa Inggris-bisa dinikmati warga dunia.
Meski sudah langganan tampil di aneka keriaan sastra dunia-seperti Struga Poetry Evenings Festival di Makedonia, Byron Bay Festival di Australia, dan Winternachten International Festival di Belanda-
Laksmi merasa acara ini sangat istimewa. "Ini perayaan kemajemukan dan perbedaan," kata penulis kumpulan puisi Ellipsis dan The Anagram tersebut. Selain itu, Laksmi bahagia bisa berkerumun dengan sesama penyair, yang dianggapnya "makhluk ajaib yang aneh".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo