Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wawancara

<font face=arial size=3><B>Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi</B></font><br /><B>Tatang Kurniadi:</B><br />Investigasi Sukhoi Masih Jauh dari Selesai

28 Mei 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SERPIHAN-serpihan isi Sukhoi Superjet 100 itu dijajarkan rapi di atas meja berselubung kain putih. Ada buku manual penerbangan berbahasa Rusia, potongan-potongan kertas yang hangus di tepinya, bercarik-carik kain yang telah koyak, serta puluhan benda lain… termasuk cockpit voice recorder: bagian terpenting kotak hitam yang bisa mengungkap tabir penyebab kecelakaan.

Benda-benda di atas adalah saksi bisu tragedi Sukhoi di Gunung Salak. Sebanyak 53 keping temuan tim Rusia diserahkan secara resmi kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada Senin pekan lalu. Pemerintah Rusia mempercayakan Indonesia menginvestigasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100. "Ini kepercayaan dari pihak Rusia kepada kami,” ujar Tatang Kurniadi, Ketua KNKT--pernyataan yang langsung disulih ke bahasa Rusia oleh seorang penerjemah.

Setiap kali terjadi kecelakaan transportasi di Indonesia, KNKT seolah-olah "naik daun”. Media menyorotnya, masyarakat berharap padanya, semua pihak yang terlibat dalam proses penyediaan transportasi menggantungkan nasib pada keputusannya. Lembaga di bawah Departemen Perhubungan Republik Indonesia ini bertugas memberi penjelasan penyebab kecelakaan udara, darat, dan laut. Termasuk musibah jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Jawa Barat, 9 Mei lalu.

Marsekal Muda TNI (Purnawirawan) Tatang Kurniadi tiba-tiba menjadi sosok yang paling dicari. Pernyataan-pernyataannya selalu ditunggu--meski hasil final penyelidikan baru bisa diumumkan paling cepat setahun mendatang. Banyak spekulasi berkembang tentang musabab bencana. Juga ada kepentingan--bisnis, politik, diplomatik--yang tak bisa dipisahkan dari tragedi ini. Namun Tatang berkukuh mereka bekerja profesional dan independen--seturut aturan internasional--pada sepanjang investigasi ini.

Menjabat Ketua KNKT sejak 2007, Tatang menegaskan, "Kerja kami dianggap berhasil jika sudah tak ada kecelakaan lagi.” Wartawan Tempo Andari Karina Anom dan fotografer Dwianto Wibowo menemui Tatang di kantornya di Medan Merdeka Timur pada Senin pekan lalu--untuk satu wawancara khusus.

Apa langkah selanjutnya setelah penyelidikan bersama Indonesia- Rusia terhadap musibah Sukhoi usai dan dihentikan?

Yang kami tutup hari ini (Senin, 21 Mei 2012) adalah kegiatan bersama pihak Rusia, tapi investigasinya masih jauh dari akhir. Kami membuat kesepakatan: apa pun yang didapat di lapangan harus ditinggalkan di sini untuk diselidiki oleh tim kita (Indonesia). Andai ada hal penting yang membutuhkan bantuan teknis mereka, akan kami fasilitasi. Ini protokol yang kami lakukan.

Apa saja kesulitan investigasi yang melibatkan tim negara lain?

Kami sudah biasa bekerja sama dengan negara lain, seperti Cina dan Australia, dalam penyelidikan kecelakaan pesawat. Tapi (kerja sama dengan Rusia) ini yang terbesar. Tantangannya, kami harus bekerja sama dalam satu level yang lebih dari biasa. Mereka punya kepentingan, kita pun punya kepentingan.

Jalan tengahnya bagaimana?

Kami berpegang pada protokol investigasi: apa pun yang ditemukan harus ditinggalkan di sini. Kita tidak akan sembrono dan tetap berkonsultasi dengan mereka. Pesawat Sukhoi adalah produksi andalan Rusia. Tapi kita harapkan pihak Rusia pun percaya kepada KNKT.

Memang Rusia sempat tidak percaya kepada kita?

Betul. Awal-awalnya mereka menawarkan fasilitas lebih canggih, tapi kami bilang ada (fasilitas itu) di Indonesia, walau bukan punya KNKT. Misalnya, (untuk) alat elektronik, kita punya Lembaga Elektronika Nasional. Ada laboratorium di Institut Pertanian Bogor dan Universitas Indonesia. Itu memang bukan punya KNKT, tapi hubungan persahabatan kami dengan institusi dan perorangan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan investigasi. Semua potensi nasional yang ada kita pergunakan.

Pihak Rusia bisa menerima hal itu?

Bisa. Mereka melihat kita mampu men-download CVR (cockpit voice recorder--bagian dari kotak hitam). Mungkin awalnya pihak Rusia memperkirakan kita tidak bisa buka CVR, ternyata kita bisa buka, unggah, dan dengar. Hal ini bisa dijadikan andalan investigasi sebelum kita kelak menemukan FDR (flight data recorder--bagian lain dari kotak hitam).

Adakah hal yang sulit dikompromikan antara tim Rusia dan Indonesia?

Yang sulit dicari titik temunya adalah kalau mereka ingin membawa alat itu untuk diselidiki di Rusia. Ada aturan internasional: karena kejadiannya di sini, harus dibuka di sini, walau pesawatnya milik Rusia. Mereka pun harus mengikuti aturan internasional itu.

Jadi, tidak benar info kotak hitam Sukhoi Superjet 100 dibawa ke Rusia?

Ini dia ada di sini (menunjuk ke perangkat kotak hitam). Kami meminta Rusia memberikan part number untuk alat itu. Jadi, bukan black box-nya yang diangkut ke sana, tapi part number yang dibawa ke sini. Mereka sudah kirim Kamis (17 Mei 2012) malam. Nomor itulah yang kami gunakan untuk membuka kotak hitam.

Ada resistensi?

Mereka memberikan dengan amat baik, karena tujuan kerja sama adalah untuk keselamatan.

Karena ada kepentingan Rusia menjual pesawat Sukhoi, apakah KNKT pernah menerima tekanan tertentu sepanjang investigasi?

Tidak. Justru di sini kita diuji menyampaikan adanya aturan internasional dan bernegosiasi, sampai akhirnya mereka bilang, "Oke, kami percaya Anda, kami tinggalkan kotak hitam di sini dan kami siap dimintai konsultasi.”

***

Ada pesan khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada KNKT sepanjang investigasi ini?

Tidak secara khusus, tapi kami bisa membaca pesannya: selesaikan secara profesional, tanpa merusak hubungan (kedua negara). Kalau kita bekerja secara profesional, sesuai dengan aturan internasional, tidak akan ada yang jealous.

Berapa orang anggota tim KNKT yang terlibat investigasi ini?

Ada 26, hampir semua senior. Ada profesor dan orang-orang ahli di bidangnya.

Kok, senior semua? Mengapa tidak menyertakan investigator yang muda-muda dan cemerlang?

Pengalaman orang-orang senior itu tinggi. Kalau investigator itu tua, bukan berarti lemas, tapi berpengalaman. Kalau yang muda, umumnya kurang berpengalaman. Maka (posisi) Ketua KNKT tidak boleh diserahkan kepada orang yang belum berpengalaman. Bisa-bisa mereka enggak dianggap.

Secara teknis, apa kesulitan terbesar KNKT dalam investigasi Sukhoi?

Medannya sulit karena posisi (jatuhnya pesawat) di tebing. Kalau Adam Air dulu, ada di laut dalam, sehingga kami menggunakan teknologi robot untuk mengetahui lokasi kotak hitam. Di Gunung Salak, kita tidak tahu lokasinya, dan pencarian (semata-mata) berdasarkan kemampuan manusia. Medan di situ tegak lurus. Untuk mencari (korban), (tim penyelamat) harus bergantung di tali. Kami sudah mengerahkan seluruh potensi sumber daya untuk mendapatkan lokasi pesawat. Ada tiga unsur besar dalam penanganan kecelakaan ini: tim SAR mencari, tim forensik mengidentifikasi korban, dan kami menyelidiki. (Ketiganya) sama penting dan sama sulitnya.

Berdasarkan temuan-temuan awal, apa dugaan penyebab kecelakaan?

Pekerjaan kami tak boleh menduga-duga. Do not jump into conclusion. Ini dasar profesionalisme dalam investigasi.

Setujukah Anda terhadap pendapat ini: salah satu penyebab adalah kelalaian ATC (air traffic control atau menara pengawas udara)?

Itu melampaui KNKT. Yang menilai seperti itu berarti sudah melanggar prinsip investigasi. Kami belum sampai sana. Semua yang terlibat dalam kegiatan penerbangan ini kami investigasi, termasuk ATC. Mereka dan seluruh jajaran penerbangan tahu, pada saat investigasi, mereka wajib memberikan masukan yang benar.

Bagaimana dengan kemungkinan pesawat dibajak, pilot yang ditemukan memakai parasut, dan lain-lain?

Kalau kami menanggapi (spekulasi), berarti kami tidak kredibel. Jangan memberi penilaian awal sebelum penyelidikan tuntas.

Berapa lama waktu yang diperlukan untuk menuntaskan penyelidikan?

Kalau hanya membuka kotak hitam, tiga hari juga bisa. Yang lama itu menyelesaikan final report. Waktu yang diberikan International Civil Aviation Organization (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional--lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa untuk urusan keselamatan penerbangan sipil di seluruh dunia) untuk menyelesaikan final report rata-rata 12 bulan.

Apa saja tahapannya?

Bulan kesatu, kami harus memberikan factual report. Bulan ke-10 draf. Bulan ke-12 selesai. Kalau bisa lebih cepat, 8 bulan, masih bagus. Tapi, kalau 4 bulan, itu enggak mungkin, bisa diketawain. Investigasi apa itu kok cepat banget. Kalau lewat 12 bulan pun boleh asalkan kita mengajukan alasan kepada International Civil Aviation Organization.

Apakah laporan akhir KNKT nantinya akan dengan tegas menyebut siapa atau apa penyebab kecelakaan?

Bentuknya rekomendasi atau saran-saran agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi. Tugas mencegah ada di regulator. Tugas kami hanya menginvestigasi, lalu memberi rekomendasi untuk perbaikan kerja regulator.

***

Apa jaminannya rekomendasi KNKT itu didengar oleh pihak-pihak "tertuduh”, misalnya maskapai penerbangan?

Mereka yang punya budaya keselamatan tinggi (akan memperlakukan rekomendasi) ini sebagai masukan dari advisor profesional.

Tidak ada sanksi untuk yang bersalah atau bertanggung jawab atas suatu kecelakaan?

Tidak. Kalau melakukan itu, KNKT melanggar fitrahnya sebagai organisasi yang tugasnya membongkar mengapa (kecelakaan) itu terjadi dan bagaimana mencegah agar jangan terulang kembali. KNKT memberikan upaya perbaikan, bukan menunjuk siapa yang bersalah atau memberi sanksi.

Wah, apakah itu berarti rekomendasi ini tak punya kekuatan apa pun?

Konsep berpikir tentang keselamatan jangan sampai dipaksakan, tapi harus dengan kesadaran pihak penyelenggara transportasi.

Berdasarkan pengalaman, adakah pihak yang tak menjalankan rekomendasi?

Itu yang perlu kita kontrol lebih lanjut. Saya membuat satu tim untuk memonitor supaya rekomendasi itu lebih efektif dilaksanakan. Kalau ingin selamat, ikutilah saran-saran KNKT. Tapi (maskapai) yang bandel di mana-mana ada.

Kalau banyak yang bandel, dan tak menuruti saran, lantas apa gunanya lembaga ini?

Yang bilang tak ada gunanya pasti tidak pernah membuka website KNKT. Kami transparan soal penyelidikan. Kalau tidak, kami akan dipertanyakan dunia internasional. Laporan kami memberikan saran-saran keselamatan agar kejadian serupa tak terulang (di masa depan).

Tapi kecelakaan transportasi, terutama pesawat terbang, tetap berulang meski KNKT sudah sering memberi rekomendasi….

Bisa saja ada kemungkinan penyebab lain (kecelakaan). Mungkin satu aspek mereka perhatikan, tapi ada aspek lain yang lolos. Karena itu, kami membentuk tim untuk memonitor (pelaksanaan) rekomendasi itu. Kalau dia tidak melaksanakan, harus ada alasannya.

Ada yang menyebut udara Indonesia seperti neraka sehingga rawan kecelakaan. Komentar Anda?

Udara di mana-mana sama. Menurut saya, pernyataan itu berlebihan.

Marsekal Muda TNI (Purn) Tatang Kurniadi, PSC, SH, MM
Tempat dan tanggal lahir: Soreang, Jawa Barat, 3 April 1946

Pendidikan:
AKABRI Udara Angkatan 1970 l Institute for Safety and System Management,
University of Southern California,AS 1978
S-1 Fakultas Hukum Universitas Pakuan Bogor, lulus 1992
S-2 Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Jayakarta, Jakarta, lulus 2000

Pengalaman:
Kepala Dinas Keselamatan Penerbangan dan Kerja Mabes TNI Angkatan Udara
Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi TNI/Polri, 2001-2004
Ketua KNKT, 2007-sekarang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum