Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BAGAIMANA jika tiga perempuan cantik, Luna Maya, Ilya Sigma, dan Sigi Wimala, menyutradarai film? "Seru," kata Luna di Kemang pekan lalu. Film yang mereka sutradarai adalah Pintu Harmonika. Di dalamnya terdapat tiga cerita pendek yang masing-masing mereka sutradarai, yakni Skors, Otot, dan Piano. "Setiap sutradara dikasih waktu empat hari untuk menyelesaikan filmnya," kata Sigi.
Bagi Luna, Sigi, dan Ilya, hari terakhir syuting adalah hari yang paling melelahkan. Ilya, yang sedang hamil, tidak tidur sama sekali selama 24 jam. Ia bahkan sampai muntah-muntah karena tidak kuat menahan letih. "Kadang saya bawakan yoghurt untuknya. Kasihan bayinya," kata Luna.
Tapi keletihan itu buyar ketika Ilya menjalankan kejailannya. Ia, dibantu Luna dan Sigi, menyewa pengamen waria untuk menggoda Fauzan Nasrul, salah satu pemeran pria di film itu. "Sewa warianya urunan," ujar Ilya.
Waria yang biasa cari rezeki di sekitar ruko di Jalan Jayakarta, Jakarta, itu diminta pura-pura menjadi penggemar dan mengejar Fauzan. Kontan Fauzan kabur terbirit-birit. Waria tersebut juga tak henti menghibur dengan bernyanyi dan menari. Dengan "you can see" merah menyala dan rok mini, dia terus menggoda para kru pria.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo