Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Duta Besar Indonesia untuk Inggris dan Irlandia, Teuku Mohammad Hamzah Thayeb, agak bingung tatkala diundang makan malam oleh seorang koleganya, dua pekan lalu. Kalau di Indonesia, undangan makan malam pada bulan puasa bukan masalah, karena pasti dilakukan setelah berbuka. Tapi, di London saat musim panas seperti sekarang ini, magrib baru datang pukul 21.00.
Agar tuan rumah tak tersinggung karena ia dan istrinya tak menyentuh makanan saat orang lain bersantap, Hamzah memberi tahu tuan rumah bahwa dia sedang berpuasa. Tuan rumah ternyata membocorkan informasi ini, sehingga 38 tamu lainnya ikut-ikutan menunggu magrib.
Sembari berbincang, mereka hanya menyentuh minuman dan makanan ringan. Baru setelah waktu buka puasa tiba, makanan utama disajikan. "Itu bikin saya tidak enak," ujar Hamzah kepada Vishnu Juwono dari Tempo, dua pekan lalu. Ia kagum pada sikap mereka yang toleran. "Mereka rela menunggu dan menunda makan malamnya hingga dua jam lebih."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo