Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

<font face=arial size=2 color=#ff9900>Teuku Mohammad Hamzah Thayeb</font><br />Toleransi Puasa

6 Agustus 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Duta Besar Indonesia untuk Inggris dan Irlandia, Teuku Mohammad Hamzah Thayeb, agak bingung tatkala diundang makan malam oleh seorang koleganya, dua pekan lalu. Kalau di Indonesia, undangan makan malam pada bulan puasa bukan masalah, karena pasti dilakukan setelah berbuka. Tapi, di London saat musim panas seperti sekarang ini, magrib baru datang pukul 21.00.

Agar tuan rumah tak tersinggung karena ia dan istrinya tak menyentuh makanan saat orang lain bersantap, Hamzah memberi tahu tuan rumah bahwa dia sedang berpuasa. Tuan rumah ternyata membocorkan informasi ini, sehingga 38 tamu lainnya ikut-ikutan menunggu magrib.

Sembari berbincang, mereka hanya menyentuh minuman dan makanan ringan. Baru setelah waktu buka puasa tiba, makanan utama disajikan. "Itu bikin saya tidak enak," ujar Hamzah kepada Vishnu Juwono dari Tempo, dua pekan lalu. Ia kagum pada sikap mereka yang toleran. "Mereka rela menunggu dan menunda makan malamnya hingga dua jam lebih."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus