Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
LARISNYA novel Dunia Sophie membuat penulisnya, Jostein Gaarder, tertarik menulis novel yang memasukkan filosofi sufi dari Islam, Cina, dan India. "Setelah tahu Dunia Sophie meledak, saya ingin memasukkan filosofi lain ke dalam novel saya, seperti sufisme," kata Gaarder di Jakarta, Selasa pekan lalu. Dunia Sophie diterjemahkan ke dalam 53 bahasa dan terjual puluhan juta kopi di seluruh dunia.
Pria berjanggut tebal kelahiran Oslo, 8 Agustus 1952, itu sebelumnya tak percaya diri menulis novel filsafat. "Takut tak ada yang beli, tapi istri saya mendorong untuk terus menulis," ujar penulis Norwegia ini. Selain Dunia Sophie, novel filsafatnya adalah Gadis Jeruk dan Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken. Menurut dia, filsafat dalam bentuk naratif menghilangkan kesan tua dan membosankan, serta lebih mudah dipelajari.
Dari hasil penjualan Dunia Sophie, Gaarder dan istrinya, Siri Dannevig, mendirikan yayasan yang memberi penghargaan tahunan Sophie Prize senilai US$ 100 ribu kepada orang atau organisasi yang berjasa di bidang lingkungan hidup. Gaarder ke Indonesia untuk memberi ceramah soal lingkungan hidup di Universitas Indonesia pada Rabu pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo