Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sangat panas. Dua kata itu adalah ucapan pertama pembalap internasional Mika Hakkinen ketika ditanya kesannya tentang Indonesia. Maklum saja, pria 44 tahun ini biasa menikmati udara dengan suhu di bawah nol derajat Celsius. "Saya datang dari Finlandia, yang punya musim dingin dan suhunya mencapai minus 20. Ketika berada di Indonesia, sangat sulit bagi tubuh saya beradaptasi karena belum terbiasa," katanya ketika ditemui Mitra Tarigan dari Tempo di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, akhir bulan lalu.
Tentu saja, sebagai pembalap, yang bobotnya (sebagian besar berupa air) hilang 2 kilogram setiap balapan, ia tahu bagaimana menghadapinya. Juara dunia dua kali Formula 1 ini mengaku mengkonsumsi cukup garam agar tidak mengalami dehidrasi. "Selain itu, saya minum air putih. Lihatlah," ujarnya, memamerkan meja di hadapannya. Ada air dalam dua gelas berukuran besar ditambah sebotol lagi. "Nanti, kalau Anda berada di Finlandia, giliran saya yang akan memberi saran menghadapi cuaca dingin," kata pria pirang itu sambil tertawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo