Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bukan hal mudah bagi Alexandra Asmasoebrata, 19 tahun, menjalankan peran sebagai ikon antinarkoba Badan Narkotika Nasional (BNN). Dalam lingkungan pergaulan sehari-hari, pembalap perempuan ini kerap ditawari untuk mencicipi obat terlarang itu. Andra—panggilan akrabnya—secara jujur mengaku sesekali tergiur karena ingin tahu. ”Seperti apa, sih, rasanya narkoba,” ujarnya.
Setelah memikirkan dampak narkoba yang bisa menghancurkan diri dan kariernya, dia balik kanan. ”Lebih baik nggak deh,” kata putri bekas pembalap dan politisi Alex Asmasoebrata ini. Dia lebih suka memamerkan nikmatnya hidup sehat kepada teman-temannya.
Lantaran bukan pengguna narkoba, tiap kali berkampanye untuk BNN, Andra lebih sering berbicara tentang prestasi yang diraihnya tanpa obat bius. ”Daripada nge-drugs,” katanya, ”Lebih baik kita menyibukkan diri secara positif dengan olahraga atau musik.”
Bagi dia, olahraga jelas merupakan sarana efektif untuk menjauhi narkoba. Dunia olahraga juga membiasakannya hidup berdisiplin. Tak heran dia berhasil menjadi wanita pertama yang merebut juara umum Kejuaraan Asian Formula Campus Division 2005. Prestasi itu tak mungkin diraih bila Andra suka mengisap sabu atau menenggak pil koplo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo