<font face=verdana size=1><B>Amy Indar Atmanto</B></font><br />Kebaya Gratis Putri Keraton

Perancang busana Amy Indar Atmanto dan kebaya benar-benar sulit dipisahkan. Pekan lalu di Jakarta ia memperkenalkan karya terbarunya, Royal Kaftan—pakaian panjang ala putri Turki. Tapi, di tengah-tengah acara, kepada Tempo ia justru membisikkan sedang mencari ikon kebaya. Bukan sembarang model yang dicarinya, melainkan seorang putri berdarah keraton berusia 20-an tahun.

Pencarian dilakukan diam-diam. ”Aku ingin berkolaborasi dengan orang yang benar-benar tulus hati ingin melestarikan budaya bangsa,” ujarnya. Ia tidak ingin ada unsur komersialitas dalam urusan ini. Si putri keraton tidak dibayar, tapi Amy menyediakan empat potong kebaya untuk dikenakan sepanjang tahun.

Keinginan itu dilandasi pemikiran sederhana tapi mulia. Kebaya merupakan warisan leluhur yang sudah sepatutnya dilestarikan generasi muda, terutama para putri keraton dari Solo dan Yogyakarta. ”Mereka akan memberikan karakter kuat pada saat mengenakan kebaya.”

Kebaya rancangan ibu dua anak ini merupakan satu-satunya karya busana Indonesia yang mendapat dukungan dari Swarovski International—produsen kristal kenamaan dunia. Kapan target pencarian berakhir? Tergantung penerus adat. ”Kami sama-sama mempunyai tanggung jawab. Kebaya harus tetap eksis,” ujarnya.