Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

<font face=verdana size=1 color=navy><b>Noe Letto</b></font><br />Dering Orisinal

18 Februari 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Boleh saja lagu-lagunya laku keras dan menjadi ring back tone (RBT) alias nada panggil yang digemari pengguna telepon seluler. Tapi sang penggubah, Noe, 26 tahun, sama sekali tak menggunakan lagu-lagu itu untuk telepon selulernya sendiri. ”Saya lebih suka yang biasa-biasa saja,” kata pemilik nama lengkap Sabrang Mowo Damar Panuluh itu saat berkunjung ke kantor Tempo, dua pekan lalu.

Untuk nada dering pun, vokalis kelompok musik Letto itu tak mau neko-neko. Ia lebih suka dering klasik yang orisinal. Suara kring layaknya telepon tempo dulu. ”Supaya jelas ini telepon,” ujarnya.

Tak cuma jadi nada panggil, beberapa lagunya juga menjadi theme song sejumlah sinema elektronik. Simak saja Ruang Rindu dalam Intan, atau Sandaran Hati dan Wulan. Bahkan lagu andalan dalam album terbaru mereka, Sebelum Cahaya, juga sudah menjadi lagu tema film layar kaca Cahaya.

Dalam album itu Letto berkolaborasi dengan Yayasan Mitra Netra. Hasil penjualan album digunakan untuk membuat buku-buku berhuruf Braille bagi kaum tunanetra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus