Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi Direktur Utama PT Indosat Johnny Swandi Sjam, BlackBerry bukan sekadar alat untuk memudahkan aktivitas kerja sehari-hari. Gadget masa kini yang laris manis itu ternyata bisa digunakan sebagai alat terapi.
Johnny, 48 tahun, ingat betul saat ia akan menjalani operasi implant gigi sebulan lalu. Dokter yang hendak mengoperasinya mengultimatum agar ia berhenti merokok. Sebagai perokok, ia tentu kelimpungan. ”Dokter tak mau mengoperasi kalau saya tak bisa berhenti merokok selama dua minggu,” ujarnya seraya tertawa.
Johnny menyanggupi. Namun, di satu kesempatan, seorang anak buahnya tak tega melihat Johnny bengong saat usai makan siang. Ia pun memberikan saran kepada sang bos. ”Bapak kan merokok untuk gaya. Daripada mentok, mending BB-an saja, Pak. Pasti lupa,” ujarnya. ”BB-an” yang dimaksud adalah bermain BlackBerry.
Pak Direktur mengikuti saran anak buah. Pada setiap kesempatan ketika ia biasanya merokok, Johnny langsung memainkan BB, entah berselancar di Internet, mengecek e-mail pekerjaan, atau sekadar bermain game. Dengan rumus mengalihkan pikiran tersebut, ia bisa menepikan rokok selama dua minggu. ”Tapi sekarang saya sudah merokok lagi, walaupun jauh berkurang,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo