Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gara-gara nonton film horor Jepang, The Eye, Anya Dwi Novita Pahlawanti atau Anya Dwinov bertekad menyumbangkan organ tubuhnya. Anya, 26 tahun, rupanya terkesan oleh kisah tentang gadis buta yang mendapat donor mata pada film itu. Ia kemudian berdiskusi dengan musisi Edi Brokoli, yang juga menyumbangkan organ tubuhnya. ”Kami bicara soal donor mata, ternyata banyak yang membutuhkan,” katanya.
Organ tubuh mana yang hendak ia ikhlaskan? ”Seluruhnya,” ucapnya. ”Ya, jantung, paru, hati, ginjal, serta kornea mata,” ia memerinci.
Agar organ-organ itu bermanfaat banyak bagi orang lain, ia pun menjaga kesehatan tubuhnya. Anya tidak merokok, tidak minum alkohol, dan rajin berolahraga. Ia juga menjaga asupan makanan. ”Aku memaksa minum air putih lebih banyak, meski sebenarnya tak suka, agar ginjalku tetap sehat,” ujar pemilik usaha binatu ini.
Hanya satu kendala yang ia hadapi: anak bungsu dari dua bersaudara ini belum menemukan fatwa ulama tentang donor total itu. Masalahnya, restu orang tua hanya didapat bila agama merestui. ”Aku yakin, bila kita berniat baik, Tuhan pasti dapat mengerti,” katanya. Lantas ke mana hatimu akan diserahkan? ”Kalau itu, menunggu siapa suaminya dulu,” katanya terbahak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo