Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JANGAN kaget bila mendapati aktris Ine Febriyanti, 34 tahun, bertubuh kurus dan berkulit gelap. Dia sengaja melakukan diet dan berlatih vikram yoga agar bobotnya susut tujuh kilogram. Kulitnya yang putih pun di-tanning selama beberapa jam dalam sehari agar menjadi cokelat. Semua itu dilakukan demi peran sebagai Surti, perempuan Jawa yang suaminya mati ditembak Belanda.
Surti adalah monolog karya Goenawan Mohamad yang akan dipentaskan di Teater Salihara, 12-13 November ini. Sepeninggal suaminya, Surti mengisi hari dengan membatik. Corak batik kesayangannya adalah tiga burung sawunggaling. Melalui sawunggaling, Surti mengenang Jen, suaminya.
Demi peran itu pula Ine melakukan riset sejarah tahun 1940-an, sesuai dengan cerita. "Monolog ini kaya akan sejarah dan informasi," ujarnya. Setelah tujuh tahun tak berakting, dia mengaku senang mendapat peran ini. "Benar-benar mengobati kerinduan saya akan dunia seni peran," dia menambahkan. Beruntung pula suaminya tak memprotes ihwal tubuhnya yang kurus dan kulitnya yang menjadi gelap. "Hal seperti ini sudah biasa dalam seni peran," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo