<font size=2 color=#006699>Ismieal Shafeeq Muhsin </font><br />Berguru pada Sopir

DUTA Besar Republik Irak untuk Indonesia, Ismieal Shafeeq Muhsin, senang diberi tugas mewakili negaranya di negeri yang mayoritas penduduknya muslim ini. Dia berharap hubungan Irak dan Indonesia semakin erat, terutama di bidang bisnis dan investasi. Apalagi situasi keamanan di Irak sudah membaik dan stabil. Banyak perusahaan asing menanamkan modal di Irak. ”Saya berharap Indonesia juga mau berinvestasi di sana,” katanya saat berkunjung ke kantor Tempo, Rabu pekan lalu.

Yang cukup mengejutkan, Muhsin, yang baru bertugas sejak Agustus 2010, ternyata bisa menangkap pembicaraan dalam bahasa Indonesia. ”Saya pasti sedang diomongin,” dia mengomentari percakapan yang dia sempat curi dengar. Tentu dia berkomentar dalam bahasa Inggris.

Lo, kok dia bisa tahu? ”Saya belajar bahasa Indonesia dari sopir saya,” katanya. ”Terus… terus...,” katanya sambil tertawa menirukan perkataan sopirnya. Namun soal keinginan belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar, dia serius, termasuk untuk keenam anaknya. ”Saya minta istri saya mengundang guru bahasa ke rumah,” ujarnya.

Apa sebab? Rupanya anak-anak Muhsin, yang bersekolah di sekolah internasional, sering bingung bila guru mereka keceplosan berbahasa Indonesia. ”Paling anak saya teriak-teriak, English please! English please!” katanya sambil tertawa.