Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JIKA bertandang ke Amerika Serikat, Menteri Perindustrian Fahmi Idris pasti tak akan melewatkan kesempatan mengunjungi sebuah tempat khusus. ”Kalau sudah ke tempat ini, saya pasti bilang ke istri, ’Kita pisah dulu sehari’,” ucapnya. Tempat apakah itu? Ternyata toko senjata.
Fahmi, 66 tahun, rupanya gemar mengoleksi senjata. Bukan cuma senjata api, anggota Dewan Penasihat Golkar itu juga mengoleksi senjata tajam. Setidaknya 250 senjata tajam dari seluruh Nusantara ia simpan rapi di rumahnya. Senjata api yang ia miliki antara lain pistol Walther PP .32 dan senjata laras panjang untuk berburu 243 Mauser yang ia hadiahkan kepada putrinya, Fahira.
Ketertarikannya pada senjata api bermula ketika sahabatnya di bangku SMP memperlihatkan kepadanya sebuah senjata milik ayahnya. Sejak itu keduanya senang berburu. ”Dulu kami belajar menembak dengan berburu biawak,” ujarnya mengenang.
Kini, selain berburu, Fahmi menggunakan senjata miliknya untuk latihan menembak. Ketua Senat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia era 1960 itu pernah memimpin klub menembak Aries, salah satu klub menembak di Jakarta yang kini masih aktif. ”Latihan menembak itu bagus buat mengasah konsentrasi,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo