Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SELAIN di atas panggung, Teuku Adifitrian alias Tompi, 32 tahun, punya keahlian di ruang praktek dokter. Di sini dia mengganti mikrofon di tangan dengan pisau bedah. Penyanyi ini memang merangkap dokter spesialis bedah plastik di sebuah klinik di kawasan Jakarta Selatan.
Pasiennya cukup banyak dan, lantaran kemajuan teknologi, ada pasien yang ingin berkonsultasi dengan Tompi lewat jejaring sosial Twitter. ”Saya jelaskan ke mereka bahwa dokter itu bukan dukun, yang bisa menerawang,” katanya. ”Jadi sebaiknya hadir ke klinik untuk bisa dilihat masalahnya.”
Dari pengalaman menangani pasien, Tompi mengaku masih banyak orang yang salah persepsi tentang bedah plastik. ”Contohnya, banyak yang mengira penyuntikan silikon cair itu adalah pekerjaan bedah plastik,” ujarnya. Ada pula pasien yang mengajukan permintaan bedah tertentu. ”Kalau permintaannya terlalu unik, kami malah memilih tidak melakukan tindakan terhadapnya,” dia menambahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo