Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GAYA berpakaiannya sering terkesan santai, jauh dari ”busana resmi” para ibu pejabat. Emiria Siregar, 53 tahun, kerap mengenakan setelan batik atau tenun, dipadu dengan sepatu yang serasi dan sedap dipandang. ”Saya kan tampil di berbagai jamuan sebagai wakil Indonesia,” kata Duta Besar Indonesia untuk Republik Cek itu.
Penampilan Ajeng—panggilan akrab Emiria—yang modis menuai pujian dari sesama diplomat. Duta Besar Amerika Serikat pernah menyapanya, ”Anda selalu terlihat elok dan modis.” Menurut Ajeng, cara berpakaiannya meniru ibunya. Kebetulan dia juga gemar mengoleksi kain batik dan tenun Indonesia.
Setelah batik mendunia, Ajeng ingin mempopulerkan kain tenun. Beberapa waktu lalu, dia mengundang desainer tenun Bali, Priyo Oktaviano, ke Praha. Mereka membuat acara peragaan busana tenun Bali menggunakan model Cek, yang berkulit putih. ”Biar masyarakat Praha tahu Indonesia mempunyai tenun tradisional yang begitu indah,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo