Adri Manan

KURA-KURA, binatang yang langkahnya pendek, ternyata bisa menimbulkan masalah panjang. Karena binatang ini, pesulap Adri Manan, 38 tahun, bersicekcok dengan bekas manajernya. Katanya, bekas manajernya tak mau mengembalikan si Red Foot miliknya yang dititipkan dua tahun lalu. Padahal ia sangat menyayangi hewan bertempurung yang dibelinya di Amerika Serikat itu. Bukan cuma langka, harganya mencapai puluhan juta rupiah. Itu sebabnya Adri berupaya keras mendapatkan lagi binatang kesayangannya. Lewat ilmu sulapnya? Bukan. Dia berancang-ancang mau melayangkan gugatan ke pengadilan. Sebenarnya Adri lebih srek menempuh jalan damai. Tapi si bekas manajer tak menyambutnya. "Ya, terpaksa saya akan menempuh jalur hukum," ujarnya. Garin Nugroho MENJELANG Tujuh Belasan, Garin Nugroho, 42 tahun, malah merasa stres. Ini gara-gara proyek besar yang digarapnya bersama Yayasan Bung Karno berupa sinetron Seri Tokoh Bangsa. Bukan karena dana yang cekak, melainkan lantaran bebannya yang berat. "Sebab, untuk pertama kali tokoh sejarah di negeri ini ditampilkan dalam kemasan populer," katanya. Sebenarnya idenya tidak orisinal. Di Amerika, tokoh sebesar Kennedy pernah pula ditampilkan dalam opera sabun. Itu sebabnya, dalam serial yang ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi ini, Garin berusaha menampilkan tokoh-tokoh penting di negeri ini dalam hiburan pop. Pemain sinetron seperti Anjasmara dan David Chalik yang akan memerankan mereka. "Setelah menonton sinetron ini, siapa tahu orang segera mau membaca kembali, misalnya, buku-buku tentang Sukarno," ujar Garin. Hanya, bisa terjadi reaksi sebaliknya, negatif. Ini yang digelisahkan Garin. Soalnya, katanya, "Belum tentu penonton bisa rela menyaksikan tokohnya ditampilkan dalam kemasan yang seperti ini."